Tornado Hantam Tennessee AS, 6 Orang Tewas, 23 Lainnya Dirawat di RS
Badai hebat dan tornado melanda Tennesse, Amerika Serikat pada hari Sabtu (9/12/2023).
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Badai hebat dan tornado melanda Tennessee, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (9/12/2023).
Menurut laporan Reuters, 6 orang tewas akibat badai tornado.
Wali Kota Montgomery County, Wes Golden, mengatakan dari 3 orang yang meninggal, satu di antaranya adalah anak-anak.
Adapun 23 orang lainnya menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita luka-luka.
“Saat ini kami dapat memastikan bahwa tiga orang tewas, dua orang dewasa dan satu anak-anak akibat angin puting beliung yang melanda sore ini. Selain itu, 23 orang telah dirawat di rumah sakit,” katanya di Tennessee, dikutip dari Reuters.
Kantor Manajemen Darurat Nashville di X mengatakan 3 kematian lagi dilaporkan di pinggiran kota Nashville.

Baca juga: Langka, Jerapah di Kebun Binatang Brights di Tennessee AS Lahir Tanpa Bintik-bintik
Kemudian lebih dari 80.000 orang di Tennesse tidak mendapatkan aliran listrik pada Sabtu malam.
"Ini adalah hari yang menyedihkan bagi komunitas kami. Kami berdoa bagi mereka yang terluka, kehilangan orang yang dicintai, dan kehilangan rumah mereka," ujar Wes Golden.
Mengutip Seattle Times, tornado melanda Tennesse sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Warga diminta untuk tinggal di rumah sementara petugas pertolongan pertama mengevaluasi situasinya.
Pitts mengatakan siap memberikan bantuan kepada para korban.
“Jadi silahkan, jika membutuhkan bantuan, hubungi 911 dan bantuan akan segera datang. Tapi kalau bisa, silakan tetap di rumah. Jangan keluar di jalan raya. Responden pertama kami membutuhkan waktu dan ruang,” katanya.
Rumah-rumah di Kota Clarksville Rusak
Kantor Sheriff Montgomery County mengatakan ada kerusakan pada beberapa rumah di kota Clarksville.
Beberapa pohon, kabel listrik dan rumah juga terkena dampak badai di kota pedesaan Dresden.
Montgomery County, tempat Clarksville berada, memiliki populasi lebih dari 220.000 jiwa.
Para pejabat juga mendesak masyarakat untuk menjauhi jalan raya karena layanan darurat merespons situasi di berbagai daerah.
Kesaksian Warga
Warga bernama Shanika Washington mengatakan, begitu dia mendengar sirene badai berbunyi di lingkungannya di Clarksville.
Setelah itu, ia segera membawa anak-anaknya yang berusia 5 tahun dan 10 tahun ke kemar mandi di ruang bawah tanah miliknya.
Ia mengatakan saat badai datang, lampu rumahnya berkedipk-kedip.
“Lampunya berkedip-kedip, jadi saya tahu itu ada di dekat sini,” katanya.
Ia mengaku sangat ketakutan mengetahui akan datangnya badai tersebut.
“Saya terus berdoa kepada Tuhan saat hal itu terjadi. Itu sangat menakutkan dan menakutkan," jelasnya.
Ia bersembunyi di kamar mandi selama 20 menit.
Pintu rumahnya terbuka hingga tirai jendelanya bergetar.
“Pintu belakang benar-benar terbuka. Tirai dan sejenisnya bergetar sangat hebat. Saya tahu kami berada di tengah badai," terangnya.
Ketika dia keluar dari kamar mandi, dia melihat ke luar jendela dan melihat kehancuran.
Jendela mobil miliknya rusak, tirai jendela rumahnya robek, hingga unit AC dan pemanggah di halaman belakang rumahnya terlempar jauh dari tempatnya.
Karena listrik di daerah itu padam, Washington membawa anak-anaknya ke hotel untuk bermalam.
“Saya masih sedikit terguncang, jadi saya mungkin tidak akan banyak tidur malam ini,” kata Washington. Saya masih mencoba untuk memproses semuanya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.