Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Eli Cohen Kesal Turki Bela Hamas, Ankara: Mereka Ada karena Agresi Israel di Palestina

Turki menanggapi cuitan Menlu Israel Eli Cohen yang tidak suka dengan sikap Turki yang membela Hamas. Turki: Hamas adalah respon dari agresi Israel.

Adem ALTAN / AFP
Presiden Turki dan Ketua Partai AK Recep Tayyip Erdogan memegang tanda yang menunjukkan evolusi tanah Israel dan Palestina pada peta pada pertemuan kelompok partainya di Majelis Agung Nasional Turki di Ankara pada 11 Oktober 2023. -- Turki menanggapi cuitan Menlu Israel Eli Cohen yang kesal dengan sikap Turki terhadap Hamas Palestina. 

Dukungan Erdogan untuk Palestina

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengenakan syal dengan bendera Turki dan Palestina saat ia berpidato di rapat umum yang diselenggarakan oleh partai AKP dalam solidaritas dengan rakyat Palestina di Gaza, di Istanbul pada 28 Oktober 2023.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengenakan syal dengan bendera Turki dan Palestina saat ia berpidato di rapat umum yang diselenggarakan oleh partai AKP dalam solidaritas dengan rakyat Palestina di Gaza, di Istanbul pada 28 Oktober 2023. (YASIN AKGUL / AFP)

Baca juga: Ilmuwan Top Palestina dan Keluarganya Tewas akibat Serangan Israel di Gaza, Ini Sosoknya

Presiden Turki, Erdogan, menunjukkan dukungannya kepada Hamas dengan memandangnya sebagai gerakan pembebasan Palestina.

“Hamas bukanlah organisasi teroris tetapi sebuah kelompok pembebasan, 'mujahidin' yang melakukan pertempuran untuk melindungi tanah dan rakyatnya,” kata Erdogan pada Reuters, Rabu (25/10/2023).

Dua hari menjelang kunjungannya ke Jerman, Erdogan mengatakan Israel adalah negara teror kepada wartawan, Rabu (15/11/2023).

Hamas Palestina vs Israel

Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul dari gedung-gedung setelah terkena serangan Israel dalam pertempuran antara Israel dan militan Hamas, pada 1 Desember 2023. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada 1 Desember , dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional. (Photo by John MACDOUGALL / AFP)
Gambar yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza ini menunjukkan asap mengepul dari gedung-gedung setelah terkena serangan Israel dalam pertempuran antara Israel dan militan Hamas, pada 1 Desember 2023. (AFP/JOHN MACDOUGALL)

Baca juga: Kronologi Hamas-Israel Gagal Perbarui Gencatan Senjata setelah Debat soal Sandera di Gaza

Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 15.242 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Minggu (3/12/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved