Ahed Tamimi: Siapa aktivis Palestina yang dibebaskan Israel?
Aktivis Palestina, Ahed Tamimi, dipuji beberapa pihak atas tindakannya, namun dicemooh dan dituding sebagai alat propaganda oleh pihak…
Ayahnya, Bassem Tamimi, yang juga seorang aktivis terkemuka, mengatakan setelah penangkapannya pada tahun 2017 dan sebelum video viral tersebut direkam, tentara telah menembakkan gas air mata dan memecahkan jendela di rumah keluarganya.
Ahed Tamimi menghabiskan delapan bulan di penjara.
Ketika dia dibebaskan dan kembali ke kotanya pada Juli 2018, dia dikerumuni oleh para simpatisan.
"Perlawanan terus berlanjut sampai pendudukan dilenyapkan," katanya kepada khalayak.
Berbicara kepada media setelah pembebasannya, dia mengatakan bahwa dirinya telah memutuskan "untuk belajar hukum dan fokus untuk meminta pertanggungjawaban atas pendudukan".
'Taktik provokatif'
Bagi banyak warga Palestina, Ahed adalah pahlawan. Namun, ada juga yang memanggilnya "Shirley Temper", sebuah plesetan dari aktor cilik Hollywood Shirley Temple, karena mengeklaim bahwa dia adalah bintang propaganda Palestina yang dipentaskan.
Kasus tahun 2017 memicu munculnya pandangan yang sangat bertentangan antara Israel dan Palestina.
Banyak warga Israel yang mengatakan Ahed Tamimi telah lama dieksploitasi oleh keluarganya, yang mereka tuduh memanfaatkannya untuk mencoba memprovokasi tentara Israel melalui video.
Ibunya juga didakwa melakukan penghasutan di media sosial dan penyerangan, sedangkan sepupunya Nour, yang ikut serta dalam insiden tahun 2017, didakwa melakukan penyerangan.
Menteri Pendidikan Israel saat itu, Naftali Bennett, mengatakan Ahed dan Nour Tamimi pantas "menghabiskan hidup mereka di penjara".
Bagi warga Palestina, Ahed Tamimi telah menjadi ikon nasional atas tindakan keberaniannya melawan tentara bersenjata di wilayah pendudukan.
Wajah Ahed telah muncul di mural dan poster jalanan, sementara petisi online yang diselenggarakan oleh ayahnya yang menyerukan pembebasan Ahed telah mengumpulkan 1,7 juta tanda tangan.
Bukan pertama kalinya video viral pada tahun 2017 ini menjadi bahan perdebatan sengit sehingga menimbulkan tuduhan Israel bahwa keluarganya sengaja memprovokasi tentara untuk melancarkan propaganda anti-Israel. Aktivis pro-Israel menyebut rekaman tersebut sebagai "Pallywood".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.