Konflik Rusia Vs Ukraina
Vladimir Sviridov, Mantan Komandan Rusia yang Pernah Kritik Putin, Ditemukan Tewas Bersama Istrinya
Selama menjabat sebagai komandan, Letnan Jenderal Vladimir Sviridov mengeluhkan kondisi dan pelatihan pilot Rusia yang buruk.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan komandan Rusia yang pernah mengkritik Vladimir Putin karena mengerahkan personel angkatan udara “kelas tiga”, ditemukan tewas bersama istrinya di rumah mereka di desa Adzhievsky di wilayah Stavropol.
Menurut laporan yang dihimpun Kyiv post, Letnan Jenderal Vladimir Sviridov (68), dan istrinya, Tatyana (72), telah meninggal dunia sekitar seminggu sebelum jenazah mereka ditemukan pada 15 November 2023.
Saluran Telegram Rusia, Baza, mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Tidak ada pula zat beracun yang ditemukan dalam darah kedua korban, menurut tes awal.
“Pekerja layanan gas telah melakukan pemeriksaan dan tidak terdeteksi adanya kelebihan konsentrasi zat berbahaya yang diizinkan,” tulis Baza.
“Apa yang menyebabkan kematian Vladimir dan Tatyana Sviridov masih belum diketahui.”
Baca juga: Respons Ukraina usai Klaim Bunuh Komandan Rusia di Krimea tapi Ternyata Masih Hidup
Media pemerintah Rusia belum melaporkan kematian tersebut.
Vladimir Sviridov adalah komandan Angkatan Darat ke-6 Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Rusia dari tahun 2005 hingga 2009 dan bertugas selama invasi Rusia ke Georgia pada tahun 2008.
Selama menjabat, dia pernah mengeluhkan kondisi dan buruknya pelatihan pilot Rusia.
Dalam sebuah wawancara, Sviridov berkata:
“Seorang pilot harus memiliki waktu terbang sekitar 100 jam per tahun untuk kesiapan tempur penuh."
"Namun, hal ini belum terjadi."
“Rata-rata waktu penerbangan di militer saat ini adalah 25-30 jam.”
Dalam pesan lain, dia berkata: “Kami terpaksa menunjuk petugas yang tidak terlatih sepenuhnya karena tidak ada petugas yang lebih baik."
“Untuk alasan yang sama kami mengirimkan pilot peringkat ketiga ke akademi militer. Ini tidak pernah terjadi di masa lalu.”
Sebelum kontroversi tersebut muncul di hadapan publik, Putin menganugerahi Sviridov gelar “Pilot Terhormat Rusia” pada tahun 2005.

Baca juga: Daftar Nama-nama Komandan Rusia yang Dipecat oleh Putin dalam Perang Ukraina
Deretan Kasus Kematian Musuh-musuh dan Pengkritik Putin: Keracunan hingga Kecelakaan Pesawat
Ini bukan kematian misterius pertama yang melibatkan pengritik Putin.
Mengutip SBS News, berikut nama-nama musuh dan pengkritik Putin yang meninggal misterius, atau setidaknya lolos dari maut.
1. Kematian Pavel Antov
Pavel Antov merupakan politisi sekaligus pebisnis Rusia yang diduga menentang invasi.
Pada bulan Juni 2022, media Rusia menerbitkan percakapan WhatsApp di mana Antov menulis bahwa "pemboman rudal Kremlin di Ukraina adalah aksi terorisme."
Antov melalui jaringan media sosial Rusia VK, menyangkal pernah menulis pesan tersebut.
Ia bersikeras dirinya mendukung "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina.
Pada Desember 2022, ia meninggal setelah dikabarkan terjatuh dari kamar hotel di India.
Mayat pria berusia 65 tahun itu ditemukan di negara bagian timur Odisha, tempat dia sedang berlibur bersama tiga warga negara Rusia lainnya.
Kematiannya terjadi dua hari setelah anggota rombongan perjalanan lainnya, Vladimir Bidenov, ditemukan tidak sadarkan diri setelah menderita serangan jantung.
2. Kematian di industri minyak dan energi
Pada September 2022, Ravil Maganov, pimpinan perusahaan minyak Lukoil, meninggal setelah jatuh dari jendela rumah sakit di Moskow.
Inisden itu berdasarkan dua sumber yang mengetahui situasi tersebut, membenarkan laporan beberapa media Rusia.
Namun keadaan seputar kejatuhannya masih belum jelas.

Kantor berita negara Rusia TASS melaporkan kematian tersebut sebagai bunuh diri, mengutip sumber penegak hukum.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan tersebut mengatakan dia meninggal "setelah menderita penyakit parah".
Sebelumnya, mantan anggota dewan Lukoil, Alexander Subbotin, ditemukan tewas di Moskow pada Mei 2022.
Soal invasi, Lukoil cenderung membela Ukraina dan menentang perang.
Dewan direksi perusahaan menyatakan keprihatinannya atas "peristiwa tragis" itu dan menyerukan konflik bersenjata diakhiri secepat mungkin.
Ada juga beberapa kematian yang dilaporkan terkait dengan perusahaan energi raksasa milik negara Rusia, Gazprom.
Kepala transportasi Gazprom Leonid Shulman ditemukan tewas di sebuah pondok.
Eksekutif Alexander Tyulakov juga ditemukan tewas di rumahnya di St. Petersburg pada pagi hari setelah Rusia menginvasi Ukraina.
3. Kecelakaan pesawat Polandia
Pada tahun 2010, presiden Polandia Lech KaczyĆski dan 95 orang lainnya tewas dalam kecelakaan pesawat di Rusia.

Para pejabat Polandia mengatakan kecelakaan itu adalah “pembunuhan politik” yang diatur oleh Kremlin.
Rusia membantah tuduhan tersebut.
Politik Polandia dikenal anti-komunis.
Pada tahun 2022, komisi pemerintah Polandia mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh ledakan yang disengaja dari bahan peledak yang ditanam sebelumnya.
4. Keracunan Alexander Litvinenko
Alexander Litvinenko, mantan agen KGB dan kritikus Putin yang blak-blakan, meninggal pada tahun 2006 di usia 43 tahun setelah meminum teh hijau yang dicampur dengan polonium-210, isotop radioaktif yang langka dan kuat, di Hotel Millennium London, kata para pejabat Inggris.
Putin kemungkinan besar menyetujui pembunuhan tersebut, demikian kesimpulan penyelidikan Inggris pada tahun 2016.
Kremlin membantah terlibat.
Penyelidikan yang dipimpin oleh seorang hakim senior Inggris menemukan bahwa mantan pengawal KGB Andrei Lugovoy dan seorang warga Rusia lainnya, Dmitry Kovtun, melakukan pembunuhan tersebut sebagai bagian dari operasi yang menurutnya mungkin diperintahkan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), penerus utama KGB.
Litvinenko melarikan diri dari Rusia ke Inggris enam tahun sebelum dia diracun.

5. Tewas saat jogging
Pebisnis Alexander Perepilichny ditemukan tewas di dekat rumah mewahnya di sebuah kawasan eksklusif yang terjaga keamanannya di luar London setelah dia keluar jogging pada November 2012.
Pria Rusia berusia 44 tahun ini mencari perlindungan di Inggris pada tahun 2009 setelah membantu penyelidikan Swiss terhadap skema pencucian uang Rusia.
Kematiannya yang mendadak menimbulkan dugaan bahwa dia mungkin dibunuh.
Polisi Inggris mengesampingkan tindakan kriminal meskipun ada kecurigaan dia dibunuh dengan racun langka.
Sidang pra-pemeriksaan mendengar bahwa jejak racun langka dan mematikan dari tanaman gelsemium ditemukan di perutnya.
Perepilichny sempat menikmati semangkuk besar sup berisi coklat kemerah-merahan, hidangan populer Rusia.
Rusia membantah terlibat.
6. Anna Politkovskaya ditembak
Jurnalis Anna Politkovskaya ditembak mati di luar apartemennya di Moskow pada tahun 2006, setelah pulang dari supermarket.
Dia adalah seorang jurnalis yang melaporkan pelanggaran hak asasi manusia dan kritis terhadap Vladimir Putin.
Pembunuhannya terjadi tepat pada hari ulang tahun Putin.
Pembunuhan Politkovskaya memicu kecaman di negara-negara Barat dan menggarisbawahi kekhawatiran akan bahaya yang dihadapi wartawan yang bekerja di Rusia.

7. Lolos dari maut: Alexei Navalny
Pemimpin oposisi paling terkemuka di Rusia, Alexei Navalny, diterbangkan ke Jerman pada Agustus 2020 untuk perawatan medis setelah mengalami keracunan di Siberia.
Rusia sekali lagi membantah terlibat.
Navalny secara sukarela kembali ke Rusia pada tahun 2021 dan langsung ditangkap setibanya di sana.
Pada awal Agustus, Navalny mendapat tambahan hukuman penjara 19 tahun dengan keamanan maksimum.
Dia sudah menjalani hukuman 11 setengah tahun penjara atas tuduhan penipuan dan tuduhan lain yang menurutnya juga palsu.
Gerakan politiknya dilarang dan dinyatakan ekstremis.
8. Sergei Skripal
Mantan agen ganda Rusia yang membocorkan rahasia kepada intelijen Inggris, Sergei Skripal dan putrinya Yulia ditemukan tak sadarkan diri di bangku di luar pusat perbelanjaan di kota katedral Inggris Salisbury pada Maret 2018.
Mereka dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Para pejabat Inggris mengatakan mereka diracun – seperti halnya Navalny – dengan Novichok.
Novichok merupakan racun saraf yang dikembangkan oleh militer Soviet pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Skripal dan putrinya selamat.
Rusia membantah terlibat dalam peracunan tersebut dan menuduh Inggris mengobarkan sentimen anti-Rusia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.