Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PM Israel Benjamin Netanyahu: Perang di Gaza Setop 4 Hari Saat Hamas Lepas 50 Sandera

Penggunaan drone juga akan berhenti di utara Gaza selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat.

BRENDAN SMIALOWSKI / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Penggunaan drone Israel akan berhenti di utara Gaza selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat, asalkan Hamas melepas 50 sandera perempuan dan anak-anak asal Israel. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan militan Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza selama empat hari dengan imbalan pembebasan sandera perang.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh juru bicara kabinet Israel, dalam keterangan resminya dijelaskan bawah PM Netanyahu sepakat menandatangani perjanjian untuk menghentikan serangan tank dan bom ke wilayah Gaza selama empat hari.

Penggunaan drone juga akan berhenti di utara Gaza selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat, asalkan Hamas melepas 50 sandera perempuan dan anak-anak asal Israel.

Baca juga: Keluarga Sandera Mengamuk ke Menteri Sayap Kanan, Minta Israel Setop Bunuh Orang Arab

"Setidaknya 50 sandera perempuan dan anak-anak-akan dibebaskan selama empat hari, dan selama itu akan diadakan jeda dalam pertempuran. Keputusan yang sulit malam ini, tapi ini adalah keputusan yang benar," ucap Netanyahu usai merampungkan rapat kabinet darurat pada Selasa (21/1/2023).

Kapan Gencatan Senjata Dimulai?

Seorang sumber diplomatik yang mengetahui rapat kabinet Israel menyebut belum jelas kapan jeda perang akan dimulai. Namun menurut informasi yang dikutip dari Al Jazeera, kemungkinan besar pertukaran sandera dan tahanan tahap pertama akan dilakukan pada Kamis (23/11/2023) atau Jumat (24/11)/2023.

Sebagai informasi, kesepakatan gencatan senjata ini adalah kali pertama yang dilakukan Israel dengan milisi Hamas sejak perang berkecamuk selama lebih dari 40 hari di Gaza hingga korban jiwa tembus mencapai 14.128 Orang.

Selain melakukan pertukaran sandera dan tahanan, Hamas menyebut kesepakatan ini juga mencakup janji Israel untuk mengizinkan akses ratusan truk yang membawa bantuan kemanusiaan, pasokan alat medis dan bahan bakar masuk ke Gaza.

“Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza. Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Deen Gaza,” jelas Netanyahu.

Meski kesepakatan gencatan senjata resmi disahkan, namun hal tersebut tidak serta merta membuat perang antara Israel dan Hamas di Gaza berhenti. PM Netanyahu justru menegaskan bahwa agresi Israel ke Gaza akan tetap lanjut sampai tujuan negaranya tercapai.

"Saya ingin menegaskan. Kita sedang dalam perang dan akan terus berperang sampai kita mencapai seluruh tujuan kita, untuk menghancurkan Hamas, dan untuk membebaskan seluruh sandera dan warga kita yang hilang," kata Netanyahu.

Rincian kesepakatan gencatan senjata yang dirilis akun telegram Hamas:

1. Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer.

2. Ratusan truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza.

3. Drone di Gaza Selatan akan berhenti selama empat hari. Mereka akan berhenti di utara selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat

4. Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza.

5. Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah Al Deen.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved