Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Gagal Bujuk Israel Setop Pemboman, Iran: Simpati untuk Gaza Tak Lagi Cukup

Iran mengatakan simpati untuk warga Palestina di Jalur Gaza tidak lagi cukup, menyalahkan PBB yang tidak bisa menghentikan pemboman Israel.

Yuki IWAMURA / AFP
Wakil Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, terlihat pada rapat pleno ke-5 Dewan Ekonomi dan Sosial mengenai pencopotan Republik Islam Iran dari keanggotaan Komisi Status Perempuan di markas besar PBB di New York City pada 14 Desember 2022. --- Amir Saeid Iravani sebut PBB gagal hentikan Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Iran dan Wakil Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mengatakan Gaza sedang mengalami masa yang penuh tantangan menghadapi kekejaman Israel.

Menurutnya, simpati saja tidak lagi cukup dalam situasi yang mengerikan seperti itu.

"Simpati tidak lagi cukup dalam situasi yang mengerikan ini. Rakyat warga Gaza, yang terus menderita akibat perang kejam Israel, mengharapkan dukungan nyata dari PBB,” kata Amir Saeid Iravani, dikutip dari Al Jazeera.

Ia mengapresiasi PBB yang menyelenggarakan pertemuan itu, namun menyerukan agar PBB bertindak untuk menyelesaikan penderitaan di Jalur Gaza.

Perwakilan Iran itu menyoroti resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata, dengan 121 suara mendukung, 14 negara menolak, dan 44 negara lainnya memilih abstain.

Baca juga: AS Enggan Dijuluki Genosida Joe, John Kirby: Israel Tak Berniat Hapus Palestina

"Sayangnya, beberapa anggota Dewan Keamanan yang mendukung resolusi Majelis Umum menolak menyetujui amandemen yang mencakup permintaan gencatan senjata untuk menghindari veto," katanya.

Menurutnya, hal ini mengakibatkan ketidakjelasan untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

"Apa yang terjadi sejak resolusi ini diadopsi? Apakah ada penurunan serangan terhadap orang-orang yang tidak bersalah? Apakah penduduk Gaza menerima bantuan kemanusiaan yang cukup? Jawabannya adalah TIDAK," katanya.

Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipta sebelum bertemu mengenai konflik antara Israel dan Hamas, pada 10 November 2023, di Markas Besar PBB di New York City.
Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipta sebelum bertemu mengenai konflik antara Israel dan Hamas, pada 10 November 2023, di Markas Besar PBB di New York City. (TIMOTI A. CLARY / AFP)

Baca juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Klaim Hampir Capai Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel

Sementara itu, katanya, perwakilan Israel di PBB malah menyerukan akan melakukan apa pun yang mereka inginkan dan mengabaik resolusi damai.

"Sebaliknya, dalam pertemuan ini, dinyatakan oleh perwakilan Israel bahwa mereka akan melakukan apapun yang mereka inginkan," katanya.

"Rezim ini telah secara langsung menyerang tiga sekolah UNRWA yang menampung ribuan keluarga pengungsi Palestina sejak hari Jumat (17/11/2023)," lanjutnya.

Hamas Palestina vs Israel

Asap mengepul selama pemboman militer Israel di Jalur Gaza utara pada 15 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Asap mengepul selama pemboman militer Israel di Jalur Gaza utara pada 15 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (FADEL SENNA / AFP)

Baca juga: 200 Pasien Dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Tengah Kepungan Tank Israel

Pemboman Israel yang masif di Jalur Gaza ini terjadi setelah Israel menanggapi Hamas Palestina, yang memulai Operasi Badai Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut juga meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved