Selasa, 7 Oktober 2025

Puluhan bayi prematur dievakuasi dari RS Al-Shifa di Gaza - 'Kami tidak tahu apakah orang tua mereka masih hidup'

Sebanyak 31 bayi prematur Palestina telah dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia…

BBC Indonesia
Puluhan bayi prematur dievakuasi dari RS Al-Shifa di Gaza - 'Kami tidak tahu apakah orang tua mereka masih hidup' 

“Saya terus menghubungi konsultan neonatal setiap hari untuk memeriksa bayi prematur. Namun hari ini saya tidak bisa melakukannya karena kami tidak dapat terhubung dengan gedung lain.”

Masa depan bayi-bayi tersebut masih belum pasti. Para staf berharap keluarga mereka suatu hari nanti dapat ditemukan.

Untuk saat ini, bayi-bayi tersebut dibaringkan bersama, dengan label bertuliskan "Anak laki-laki dari…" atau "Anak perempuan dari…" serta nama ibu mereka jika diketahui.

Seperti apa situasinya bagi staf di RS Al-Shifa?

Sebelumnya, dokter-dokter senior di Rumah Sakit Al-Shifa bercerita kepada saya mengenai situasi di dalam kompleks tersebut.

Dr Adnan al-Bursh, kepala departemen bedah ortopedi, mengatakan para dokter “bahkan tidak diizinkan untuk melihat ke luar jendela” ketika tentara Israel memasuki gedung.

Namun Mohamed Obeid, seorang ahli bedah ortopedi, mengatakan dia berhasil "mengintip sejenak ke luar jendela ruang operasi, dan melihat sekitar tujuh tentara masuk melalui unit penyakit dalam dan cuci darah serta gedung lain di dekatnya yang didirikan untuk ronsen.”

“Semua orang panik ketika mereka (tentara IDF) pergi mengambil segala sesuatu di ruang bawah tanah.

"Sebelum mereka tiba, kami telah mengevakuasi pasien dari lantai empat gedung bedah umum karena terkena tembakan dan dindingnya rusak parah, dengan pecahan peluru di mana-mana,” kata dia.

Dr Obeid mengatakan terdapat 15 dokter yang bertahan di satu ruangan di gedung bedah umum, dan mereka tidak bisa menghubungi dokter di gedung lain, terutama setelah pasukan Israel menghantam jembatan yang menghubungkan dua bangunan utama di rumah sakit tersebut. Menurutnya, kelompok itu “terputus dari dunia luar”.

Disunting oleh Kate Forbes

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved