Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Joe Biden ke PM Israel Netanyahu: Menduduki Gaza akan Jadi Kesalahan Besar

Kepada Netanyahu, Joe Biden menyampaikan menduduki Gaza akan menjadi kesalahan besar.

Penulis: Nuryanti
AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Presiden AS Joe Biden mendengarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023. Kepada Netanyahu, Joe Biden menyampaikan menduduki Gaza akan menjadi kesalahan besar. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyampaikan menduduki Gaza akan menjadi kesalahan besar.

Hal itu disampaikan Joe Biden kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Kepada Netanyahu, Joe Biden menyebut solusi bagi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

“Saya telah menjelaskan kepada Israel bahwa saya pikir adalah kesalahan besar bagi mereka untuk berpikir bahwa mereka akan menduduki Gaza dan mempertahankan Gaza,” ujar Joe Biden dalam konferensi pers di San Francisco, Rabu (15/11/2023), dilansir Al Jazeera.

“Menurutku itu tidak berhasil," lanjut Joe Biden.

Baca juga: Israel Temukan Senapan dan Granat Saat Serbu RS Al-Shifa di Gaza, Ada Pusat Komando Hamas?

Sementara itu, Joe Biden mengatakan pertempuran antara Israel dan Hamas tidak akan berakhir sampai ada negara Palestina yang terpisah.

Joe Biden lalu menyarankan pemerintah Israel agar tidak menduduki kembali Gaza setelah perang berakhir.

"Saya bukan peramal, saya tidak bisa memberi tahu Anda berapa lama hal ini akan berlangsung."

"Namun saya dapat memberitahu Anda, saya rasa hal ini tidak akan berakhir sampai ada solusi dua negara," katanya, Rabu, dikutip dari USA Today.

Joe Biden yang berbicara kepada pers setelah pertemuan puncak di San Francisco dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, juga mengomentari operasi Israel untuk membasmi Hamas di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.

Baca juga: Soal Seruan Boikot Produk Israel, YLKI: Itu Hak Konsumen

Warga Palestina memeriksa kehancuran menyusul pemboman Israel terhadap kamp pengungsi Rafah di Jalur Gaza selatan pada 15 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Warga Palestina memeriksa kehancuran menyusul pemboman Israel terhadap kamp pengungsi Rafah di Jalur Gaza selatan pada 15 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (MOHAMMED ABED / AFP)

Ia mengatakan, Hamas melakukan kejahatan perang dengan menyembunyikan pejuangnya di bawah rumah sakit.

Menurutnya, Israel tidak masuk dengan pasukan dalam jumlah besar.

Sebelumnya, Benjamin Netanyahu mengatakan pada awal bulan ini bahwa setelah perang, Gaza harus didemiliterisasi, dideradikalisasi, dan dibangun kembali.

Netanyahu menyebut Israel perlu membentuk pemerintahan sipil untuk memerintah wilayah tersebut, yang telah dijalankan oleh Hamas sejak 2006.

Baca juga: Telanjangi Pengungsi Palestina, Tentara Israel Tak Temukan Bukti Infrastruktur Hamas di RS Al-Shifa

Pemimpin Israel itu mengatakan, tidak ada rencana untuk menduduki Gaza meskipun banyak yang menganggapnya sebagai wilayah pendudukan, karena Israel memiliki kendali penuh atas perbatasan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved