Pria di Singapura Habiskan Rp500 Juta untuk Wanita yang Dikenalnya di Instagram, Ternyata Penipuan
Seorang pria di Singapura tertipu ratusan juta oleh wanita yang dikenal melalui Instagram.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Singapura tertipu ratusan juta oleh pacarnya.
Pria berusia 27 tahun bermarga Lin itu mengatakan ia mengenal pacarnya melalui Instagram pada 14 Oktober 2023.
Lin mengatakan, Anna mengikuti Lin terlebih dahulu di Instagram.
Kemudian keduanya mulai saling berbalas pesan di Instagram (Dirrect Massage).
Anna mengaku kepada Lin, dirinya merupakan seorang perancang busana asal Malaysia.
Namun saat ini, Anna sedang bekerja di Singapura.

Baca juga: Temui Teman Kencan Tinder di Taiwan, Wanita asal Singapura Malah Jadi Sasaran Penipuan
Selama berbalas pesan, Lin sama sekali tidak menaruh rasa curiga pada Anna.
"Dia mengikutiku terlebih dahulu. Saat kami mulai mengobrol, dia memberitahuku bahwa dia adalah seorang perancang busana asal Malaysia yang bekerja di Singapura. Kami terus mengobrol dengan santai, dan semuanya tampak normal," kata Lin, dikutip dari Asiaone.
Setelah menemukan kecocokan, Anna meminta Lin untuk meresmikan hubungan mereka.
“Tiga hari kemudian, dia bilang dia merasa kami memiliki banyak kesamaan dan menyarankan agar kami mulai berkencan, jadi saya setuju,” jelasnya.
Keduanya resmi berpacaran dan memiliki komunikasi yang intens.
Mereka akan sering bertukar kabar dan mengobrol melalui telepon selama 1 hingga 2 jam setiap harinya.
Anna kemudian meminta Lin membantunya menyelesaikan beberapa transaksi penjualan.
Anna berjanji kepala Lin akan memberikan komisi apabila ia membantu menulis ulasan produk dan mentransfer sejumlah uang ke rekening.
Wanita tersebut juga menjanjikan uang yang dipinjam akan dikembalikan.
Lin mengaku telah melakukan transfer kepada Anna dengan total 14 kali dalam 2 hari.
Pada transaksi awal, Lin menjelaskan ia mendapatkan komisi, namun untuk transaksi lainnya ia tidak mendapatkan apapun.
“Dari tanggal 18 hingga 19 Oktober, saya melakukan 14 transfer dana, yang jumlahnya mencapai 45.590 dolar Singapura (sekitar Rp525 juta). Untuk dua transaksi pertama, saya menerima masing-masing 116 dolar Singapura dan 735 dolar Singapura," jelasnya.
“Tetapi saya tidak mendapatkan satu sen pun kembali untuk 12 transaksi lainnya," tambahnya.
Lin mengatakan pengiriman dana tersebut tidak hanya dilakukan melalui rekenening miliknya.
Ia juga menggunakan rekening milik ibunya.
“Dua transaksi sebenarnya dilakukan dari rekening bank ibuku,” terangnya.
Setelah itu, Anna mendesak Lin untuk terus mentransfer lebih banyak uang.
Menyadari ada yang tidak beres, pria itu berhenti mengirimkan uang kepada Anna.
Ia akhirnya memutuskan untuk melaporkan Anna ke kantor Polisi.
Untuk memastikan kecurigaannya, Lin juga menelepon butik tempat Anna bekerja.
Namun ternyata perusahaan tersebut mengatakan tidak ada karyawan yang bernama Anna.
Saat melaporkan Anna ke kantor Polisi, mereka mengatakan sangat kecil kemungkinan uang Lin untuk kembali.
Mengetahui itu, Lin sempat mengalami depresi.
Pasalnya, uang yang ia pinjamkan kepada Anna adalah uang tabungan kuliah dirinya.
"Setelah kejadian itu, saya mengalami depresi selama dua minggu. Saya kehilangan uang yang saya tabung untuk kuliah, dan sekarang saya tidak punya apa-apa lagi," tuturnya.
Karena sudah tidak memiliki uang untuk membayar kuliah, ia mengajukan permohonan bantuan keuangan dari kampusnya.
Ia juga mengimbau kepada semua orang untuk tetap waspada setelah membaca cerita pengalamannya.
“Saya berharap semua orang lebih waspada setelah membaca cerita saya dan tidak tertipu,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.