Sabtu, 4 Oktober 2025

Palestina: RS utama di Gaza tidak lagi berfungsi, bayi-bayi meninggal dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan situasi "mengerikan dan berbahaya" sedang berlangsung di fasilitas kesehatan utama…

BBC Indonesia
Palestina: RS utama di Gaza tidak lagi berfungsi, bayi-bayi meninggal dunia 

Dalam beberapa hari terakhir, daerah sekitar Al-Shifa di Gaza utara dibombardir dan Israel dituduh menyerang rumah sakit tersebut secara langsung.

Militer Israel mengatakan mereka beroperasi di area rumah sakit, namun membantah menyerang fasilitas tersebut.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan Israel telah "membuka rute yang ditentukan" dari rumah sakit di Gaza utara hingga selatan. Dia menegaskan pihaknya "siap membantu" mengevakuasi puluhan bayi baru lahir yang dirawat di lokasi tersebut ke rumah sakit lain.

Hagari juga menyebut bahwa militer Israel telah meninggalkan 300 liter bahan bakar di dekat rumah sakit semalaman, namun Hamas telah "mencegah dan menekan rumah sakit" untuk tidak mengambilnya.

Akan tetapi, Kepala bagian bedah RS Al Shifa, Dr Marwan Abu Saada, mengatakan 300 liter bahan bakar yang ditawarkan Israel kepada Al-Shifa hanya akan menyediakan listrik untuk setengah jam.

Dr Marwan Abu Saada, mengatakan Al-Shifa biasanya menggunakan 24.000 liter bahan bakar sehari untuk menjalankan generatornya.

Sekalipun hanya satu generator yang menyala, rumah sakit masih membutuhkan 9.000 hingga 10.000 liter, katanya.

"[300 liter] tidak ada artinya. Ini akan menyalakan generator kami hanya selama setengah jam," jelasnya kepada BBC.

Dr Abu Saada mengatakan unit perawatan intensif dan ruang bedah di rumah sakit tersebut kini sepenuhnya menggunakan tenaga surya.

Kurangnya listrik menyebabkan rumah sakit tidak mampu menyediakan hemodialisis kepada 45 pasiennya yang memerlukan perawatan ginjal selama dua hari karena kurangnya listrik.

Selama 30 hari terakhir, pekerja Al-Shifa harus menggali empat kuburan massal untuk pasien yang tidak diketahui identitasnya, sementara 100 mayat lainnya saat ini tergeletak di tempat terbuka di luar unit gawat darurat.

"Ini adalah sumber wabah dan infeksi," katanya. "Ini adalah bencana."

Selain RS Al Shifa, Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza juga lumpuh setelah pasokan bahan bakar dan persediaan obat-obatan habis, kata Kepala Presidium MER-C Dr Sarbini Abdul Murad.

Sarbini mengatakan pasokan bahan bakar yaitu solar sudah habis. Begitu juga dengan persediaan obat-obatan, makanan, minuman menipis.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved