Senin, 6 Oktober 2025

Terlibat pertikaian Israel dan Hamas, siapa Hizbullah?

Hizbullah – atau Partai Tuhan – adalah organisasi politik, militer, dan kesejahteraan sosial Islam Syiah yang memiliki kekuasaan…

BBC Indonesia
Terlibat pertikaian Israel dan Hamas, siapa Hizbullah? 

Pada tahun 2006, milisi Hizbullah melancarkan serangan lintas perbatasan yang menewaskan delapan tentara Israel dan menculik dua lainnya, sehingga memicu respons besar-besaran Israel.

Pesawat tempur Israel membom sarang Hizbullah di Selatan dan pinggiran selatan Beirut, sementara Hizbullah menembakkan sekitar 4.000 roket ke Israel.

Lebih dari 1.125 warga Libanon, sebagian besar warga sipil, tewas dalam konflik 34 hari tersebut, serta 119 tentara Israel dan 45 warga sipil.

Hizbullah mampu bertahan dari perang dan tampil lebih berani.

Meskipun kelompok itu telah meningkatkan dan memperluas persenjataannya serta merekrut sejumlah pejuang baru, belum ada gejolak besar di sepanjang wilayah perbatasan, yang kini dipatroli oleh pasukan penjaga perdamaian PBB dan tentara Libanon.

Seberapa besar pengaruh Hizbullah?

Pada tahun 2008, ketika pemerintah Libanon yang didukung Barat memutuskan untuk menutup jaringan telekomunikasi swasta Hizbullah dan memecat kepala keamanan bandara Beirut karena hubungannya dengan kelompok tersebut, Hizbullah menanggapinya dengan merebut sebagian besar ibu kota dan memerangi kelompok Sunni.

Untuk mengakhiri bentrokan sektarian yang menewaskan 81 orang dan membawa Libanon ke ambang perang saudara baru, pemerintah mundur dan perjanjian pembagian kekuasaan memberi Hizbullah dan sekutunya kekuasaan untuk memveto apa pun keputusan kabinet.

Pada pemilu 2009, partai ini memenangkan 10 kursi di parlemen dan tetap berada di pemerintahan persatuan.

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Hassan Nasrallah, telah mengeluarkan manifesto politik baru yang menyoroti "visi politik" kelompok tersebut.

Mereka tidak lagi mengacu pada republik Islam yang tercantum dalam manifesto tahun 1985, namun tetap mempertahankan sikap keras terhadap Israel dan Amerika Serikat dan mengatakan Hizbullah perlu mempertahankan kekuatan militernya.

Pada tahun 2011, kelompok tersebut dan sekutunya memaksa kejatuhan pemerintahan persatuan yang dipimpin oleh Saad Hariri, seorang Sunni yang didukung Saudi, dan Hizbullah memperingatkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam karena empat anggotanya dituduh terlibat dalam pembunuhan Rafik Hariri, mantan Perdana Menteri Libanon.

Pada bulan Desember 2020, anggota Hizbullah, Salim Ayyash, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absentia oleh Pengadilan Khusus Libanon yang didukung PBB karena keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.

Hizbullah dan sekutunya terus menjadi bagian dari pemerintahan berikutnya, dimana mereka mempunyai pengaruh yang besar.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved