Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ekspor Senjata Jerman ke Israel Naik Hampir 10 Kali Lipat Sejak Pecah Perang di Gaza

Persetujuan ekspor persenjataan Jerman ke Israel tersebut terutama mencakup komponen untuk peralatan pertahanan udara dan komunikasi.

AFP/JACK GUEZ
Awak artileri Israel menyiapkan peluru di posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (JACK GUEZ / AFP) 

Ekspor Senjata Jerman ke Israel Naik Hampir 10 Kali Lipat Sejak Pecah Perang di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Jerman dilaporkan meningkatkan ekspor senjata produksi mereka ke Israel secara signifikan pada tahun ini seiring pecahnya perang di Gaza, Palestina.

Laporan media Anadolu Agency, Rabu (8/11/2023) menyebut, pemerintah Jerman mengizinkan ekspor persenjataan hampir senilai 303 juta euro (setara 323 juta dolar AS atau sekira lebih dari Rp 5 triliun) ke Israel hingga 2 November 2023.

"Nilai ini (naik) hampir 10 kali lipat untuk keseluruhan tahun 2022 (32 juta euro)," menurut Kementerian Ekonomi Jerman dilansir media tersebut.

Baca juga: Jerman Cemas UNIFIL Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon, Indonesia Kontingen Terbesar Pasukan PBB

Persetujuan ekspor persenjataan Jerman tersebut terutama mencakup komponen untuk peralatan pertahanan udara dan komunikasi.

Sejak serangan terhadap Israel oleh kelompok Palestina, Hamas, pada tanggal 7 Oktober, 185 permohonan izin ekspor ke Israel telah diproses oleh Jerman.

Hal itu karena para pejabat di Berlin telah berulang kali mengatakan kalau keamanan Israel adalah “alasan kenegaraan” bagi Jerman.

Dalam pertemuan NATO di Brussels bulan lalu, Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, membenarkan kalau Israel juga meminta amunisi untuk Angkatan Lautnya.

"Kami akan berdiskusi dengan Israel bagaimana tepatnya hal itu akan dilanjutkan," kata Pistorius.

Awak artileri Israel menyiapkan peluru di posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (JACK GUEZ / AFP)
Awak artileri Israel menyiapkan peluru di posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (JACK GUEZ / AFP) (AFP/JACK GUEZ)

Lebih banyak dukungan material dan militer mungkin sedang direncanakan, dan para pejabat Jerman mengatakan mereka akan memenuhi permintaan Israel jika ada permintaan.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga membahas kemungkinan solusi perdamaian untuk Jalur Gaza pada pertemuan para menteri luar negeri G7 di Tokyo.

"Kita memerlukan solusi cerdas mengenai bagaimana dan oleh siapa Gaza dapat dikelola di masa depan. Dan kita memerlukan langkah-langkah praktis menuju solusi dua negara, meskipun hal itu mungkin masih jauh dari kenyataan," kata Baerbock di akhir pertemuan.

Jerman, seperti Amerika Serikat, juga menentang wacana Israel yang ingin kontrol penuh atas Gaza pasca-perang jika mereka menang melawan Hamas.

Baca juga: Niat Asli Israel Akhirnya Terlihat: Mau Caplok Gaza Jadi Bagian Negaranya, Hamas: Fantasi!

"Gaza tidak boleh menjadi ancaman teror bagi Israel di masa depan; Warga Palestina tidak boleh diusir dari Gaza dan tidak boleh ada pendudukan atau pengurangan luas Jalur Gaza," tambahnya.

Baerbock juga mengatakan seharusnya tidak ada solusi politik yang dipaksakan terhadap Palestina.

(oln/Memo/anadolu/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved