Konflik Palestina Vs Israel
Joe Biden Minta Netanyahu Hentikan Serangan di Gaza Selama 3 Hari untuk Bebaskan Sandera
Jeda pertempuran selama tiga hari dapat membantu menjamin pembebasan beberapa sandera.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, meminta Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menghentikan serangan ke Gaza selama tiga hari.
Menurut Joe Biden, jeda pertempuran selama tiga hari dapat membantu menjamin pembebasan beberapa sandera.
Hal itu disampaikan Joe Biden ke Benjamin Netanyahu melalui sambungan telepon pada Senin (6/11/2023).
Dilaporkan Axios pada Selasa (7/11/2023), berdasarkan proposal yang sedang dibahas antara AS, Israel, dan Qatar, Hamas akan membebaskan 10-15 sandera.
Menurut pejabat AS, jeda selama tiga hari akan digunakan Hamas untuk memverifikasi identitas semua sandera.
Baca juga: 70 Persen Warga Gaza Tergusur Secara Paksa, Israel Telah Jatuhkan 30.000 ton Bahan Peledak
Hamas juga disebut akan menyampaikan daftar nama orang-orang yang disandera tersebut.
"Biden dan Netanyahu membahas kemungkinan jeda taktis untuk memberikan kesempatan kepada warga sipil untuk meninggalkan wilayah pertempuran yang sedang berlangsung dengan aman, untuk memastikan bantuan menjangkau warga sipil yang membutuhkan, dan untuk memungkinkan pembebasan sandera," kata Gedung Putih, Senin, dikutip dari NDTV.
Sementara, laporan yang mengutip para pejabat AS dan Israel itu menyebut, Netanyahu mengatakan kepada Biden bahwa dia tidak mempercayai niat Hamas.
Dilansir NHK, Benjamin Netanyahu juga dilaporkan mengatakan dia tidak yakin Hamas siap menyetujui kesepakatan tersebut.
Netanyahu telah memberi tahu Biden bahwa Israel bisa kehilangan dukungan internasional yang dimilikinya untuk operasi tersebut, jika pertempuran berhenti selama tiga hari.
Baca juga: Dunia Hari Ini: Israel Melakukan Operasi Serangan ke Jantung Kota Gaza

Update Konflik Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, puluhan warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir dalam gelombang baru serangan udara Israel yang menargetkan Khan Younis di selatan, Nuseirat di Gaza tengah, dan Jabalia di utara.
Pengeboman hebat dilaporkan terjadi di sekitar Rumah Sakit al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.
Israel membunuh anak-anak Palestina pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut kelompok hak asasi manusia, Defense for Children International-Palestine.
Baca juga: Dior Diduga Ganti Bella Hadid yang Pro-Palestina dengan Model Israel May Tager
Setidaknya 10.328 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, jumlah korban tewas pada periode yang sama mencapai lebih dari 1.400 orang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.