Selasa, 7 Oktober 2025

Susul Kapal Induk, Kapal Selam Nuklir AS Merapat ke Israel, Siap Luncurkan Tomahawk Bila Diperlukan

Kapal selam kelas Ohio bertenaga nuklir tersebut dilengkapi dengan sejumlah senjata modern seperti rudal balistik dan rudal jelajah Tomahawk.

Editor: Hendra Gunawan
U.S Navy
Ilustrasi kapal selam AS 

Namun Hayat Alvi, seorang profesor di US Naval College yang berfokus pada Timur Tengah, mengatakan, manuver AS mengerahkan kapal induk super terbaru mereka hanya untuk tujuan 'optik', pamer dan pencitraan.

Kapal induk AS USS Gerald R. Ford
Kapal induk AS USS Gerald R. Ford (dok.)

Hayat Alvi menganalisis kalau Iran dan Lebanon masih belum pulih dari bencana politik dan ekonomi di negara mereka sendiri.

Dia menambahkan, kondisi kedua negara tersebut akan menjadi lebih buruk untuk terlibat dalam konflik Hamas dan Israel.

“Masalahnya adalah mereka kemungkinan besar tidak bisa berhadapan dengan Amerika Serikat, apalagi jika digabungkan dengan Israel,” kata Alvi kepada BI.

"Itu tidak akan terjadi. Ini pertarungan yang sia-sia," katanya.

Alvi menambahkan bahwa dia tidak yakin apakah AS perlu mengerahkan kekuatannya untuk memberikan pencegahan besar terhadap Hizbullah atau Iran dalam konflik khusus ini mengingat perhitungan semua pemain tersebut secara politik, ekonomi, militer.

Lebanon berada dalam krisis ekonomi yang melumpuhkan dalam empat tahun terakhir, yang telah menyebabkan lebih dari 80 persen penduduknya jatuh miskin, menurut Human Rights Watch.

Sementara itu, Iran terus menghadapi ketidakstabilan politik, tambah organisasi tersebut.

Alvi mengatakan bahwa karena masalah dalam negeri mereka, kapal induk AS berada di sana lebih cenderung untuk tujuan optik.

“Ini menunjukkan (pencitraan) dukungan dan aliansi kuat Amerika dengan Israel,” kata dia.

Kelompok kapal induk Amerika yang dikirim menuju Israel tiba Selasa sore, kata Pentagon.

Menurut The Washington Post, Kapal Induk USS Dwight D. Eisenhower, kapal induk lainnya, diperkirakan akan meninggalkan AS akhir pekan ini.

Pejabat pertahanan mengatakan kalau mereka belum memutuskan apakah Eisenhower akan menggantikan Ford atau bergabung dengan Ford sebagai tindakan pencegahan.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa pengerahan kapal induk dapat menyebabkan “pembantaian.”

"Apa yang dilakukan kapal induk AS di Israel? Apa yang akan dilakukannya? Mereka akan menghancurkan Gaza dengan menyerang daerah sekitarnya dan mulai melakukan pembantaian serius," katanya dalam konferensi pers.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved