Konflik Palestina Vs Israel
Benjamin Netanyahu Ogah Gencatan Senjata dengan Hamas, Pasukan Israel Kian Maju ke Kota Gaza
Saat Netanyahu serukan penolakan gencatan senjata, pasukan militer Israel dilaporkan bergerak lebih maju ke Jalur Gaza yang terkepung.
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas Palestina.
Netanyahu mengatakan gencatan senjata hanya menunjukkan Israel menyerah pada terorisme.
Saat Netanyahu serukan penolakan gencatan senjata, pasukan militer Israel dilaporkan bergerak lebih maju ke Jalur Gaza yang terkepung.
Netanyahu juga menolak pernyataan yang menyebut ia akan mengundurkan diri setelah kemarahan publik meluas karena menanggap pemerintahnya bertanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 kemarin.
Pertempuran antara pasukan Israel dengan militan Palestina dilaporkan pecah di dekat Kota Gaza.
Pasukan Israel mengatakan bahwa mereka "membunuh puluhan teroris yang membarikade diri mereka di gedung-gedung dan terowongan dan berusaha menyerang pasukan".
Baca juga: Perang Israel-Hamas: Netanyahu Tolak Seruan Gencatan Senjata

Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (30/10/2023), Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan Hamas hanya punya dua pilihan: mati dalam pertempuran atau menyerah tanpa syarat apapun.
Ketika pasukan Israel dan tank-tank menyerang Kota Gaza dari dua sisi, Hamas mengaku berhasil memukul mundur tank Israel di sebelah timur Kota Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menegaskan bahwa "ini bukan waktu yang tepat untuk membahas potensi gencatan senjata".
"Tugas kami hari ini adala untuk berjuang dan berjuang," kata Hamas dalam pernyataan.
Sandera Hamas Dibebaskan
Israel mengumumkan telah membebaskan seorang tentara wanita Israel yang ditawan oleh kelompok bersenjata Hamas Palestina.
Hingga hari ini, lebih dari 8.300 orang, termasuk 3.400 anak-anak tewas dalam perang Israel-Hamas sejak Sabtu (7/10/2023).
Pejabat PBB serta organisasi bantuan telah memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan karena Israel terus melakukan "pengepungan total" terhadap Gaza.
Baca juga: Perang Israel-Hamas: Netanyahu tolak gencatan senjata: Ini waktunya berperang

Serangan terus Berlanjut
Rentetan serangan udara menerangi langit di Gaza utara pada Senin (30/10/2023).
Direktur penelitian di Soufan Group, Colin Clarke menyatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan terbaru dapat menghancurkan jaringan terowongan bawah tanah yang digunakan oleh Hamas.
Bantuan Mulai Mengalir
Sementara itu, sejumlah kecil bantuan mulai mengalir ke wilayah yang terkepung.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa 26 truk yang membawa bantuan masuk melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir pada hari Senin.
Indonesia termasuk di antara negara yang menyalurkan bantuan ke Palestina.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.
Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Tolak Gencatan Senjata: Tidak akan Terjadi

Bantuan tersebut akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan.
Kloter pertama bantuan untuk Palestina itu akan dikirimkan pada pekan ini.
"Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan yang akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan rakyat Palestina, dan kloter pertama akan dikirimkan minggu ini," ujar Jokowi usai memimpin rapat terbatas (ratas) membahas perkembangan konflik Palestina-Israel, Senin (30/10/2023), di Istana Merdeka, Jakarta.
Jokowi juga mengatakan, Indonesia terus mengikuti secara dekat perkembangan di Gaza dan Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi wilayah tersebut, terutama situasi kemanusiaan.
"Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan, bantuan kemanusiaan harus terus didorong dan dipercepat, diakselerasi," tambahnya, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI.
Untuk itu, lanjut Jokowi, Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan banyak pihak untuk mengupayakan penyelesaian masalah ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.