Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Puluhan Pilot Rusia Lolos dari Maut, Rencana Pembunuhan dengan Wiski dan Kue Beracun Gagal

Puluhan pilot Rusia dikirimi kue dan wiski beracun, tetapi mereka mengetahui ada yang tidak beres sebelum menyantapnya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Fighterbomber/Armavir Aviation School
Gambar kue yang diduga diberi racun dan pilot-pilot Rusia yang menjadi sasaran pembunuhan. Puluhan pilot Rusia dikirimi kue dan wiski beracun, tetapi mereka mengetahui ada yang tidak beres sebelum menyantapnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Upaya Ukraina untuk memusnahkan puluhan pilot Rusia dengan kue dan wiski yang dicampur racun digagalkan pada menit-menit terakhir, metro.co.uk melaporkan.

Sekotak wiski Irlandia Jameson dan kue raksasa, yang dua-duanya diberi racun mematikan, dilaporkan dikirim ke sebuah perayaan di akademi penerbangan militer Rusia.

Para pilot dan mereka yang terlibat dalam pertempuran garis depan, memperingati 20 tahun kelulusan mereka dari Sekolah Tinggi Penerbangan Militer Armavir.

‌Secara keseluruhan, 77 tamu hadir di acara tersebut.

‌Para tamu di perayaan restoran tersebut, di antaranya para pilot dari Angkatan 2003.

Banyak yang sekarang mendapat penghargaan tinggi dan memegang pangkat senior.

Baca juga: Viral Video Pilot Rusia Sebut Perang Ukraina adalah Kejahatan, Netizen Khawatirkan Keselamatannya

Saluran Telegram Flightbomber melaporkan, ada upaya peracunan tapi gagal.

Flightbomber merupakan saluran pro-perang dengan lebih dari 400.000 subscriber.

‌Dikatakan, bahwa kue seberat 20 kilogram itu dipotong, namun kabarnya tidak dimakan.

Tidak jelas bagaimana para prajurit Rusia itu, mengetahui bahwa kue dan wiski telah diberi racun.

S‌etelah sadar makanan mereka mengandung racun, para pilot berusaha mencari tahu siapa yang melakukannya.

Staf akademi dengan cepat menemukan rekaman CCTV dari petugas pengiriman.

Berdasarkan database dari sistem pelacakan wajah Rusia, orang yang mengantarkan kue dan wiski tersebut diidentifikasi bernama E. Semenov, 32 tahun.

Ia berasal dari Melitopol, wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

Ia sempat terlihat meninggalkan akademi dengan tergesa-gesa dan dilaporkan menuju bandara Stavropol untuk melarikan diri.

Namun, pelaku dilaporkan telah ditangkap dan mengakui perbuatannya.

Kue yang diduga mengandung racun
Kue yang diduga mengandung racun (Fighterbomber/e2w)

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-607: Pasukan Ukraina Halau 20 Rudal Rusia di Avdiivka

‌Foto penahannya dipublikasikan oleh outlet media Rusia, Baza.

Outlet tersebut, menyebut bahwa pelaku langsung mengakui semuanya, yakni tentang kue dengan racun yang kuat, botol mana yang diberi racun, dan botol mana yang dia beli untuk menambah hadiah.‌

"Dia menjelaskan bagaimana dia mengetahui jumlah tamu, dan di mana perayaan akan dilangsungkan.‌"

"Bahkan lambang sekolah penerbangan, yang digambar di atas kue, adalah lambang saat ini.'"

Laporan tidak menyebutkan racun apa yang diduga digunakan.

Pelaku diduga memesan kue tersebut dari pembuat manisan lokal di Armavir, wilayah Krasnodar, Rusia.

"Secara kebetulan dan berkat ketelitian para petugas, yang menyingkirkan kue dan minuman keras tersebut, tidak ada seorang pun yang punya waktu untuk memakan kue atau mencicipi minuman keras tersebut," kata saluran Flightbomber.

"Ini hampir menjadi bencana bagi 77 tamu.‌"

"Tapi semua orang masih hidup. GUR [intelijen militer Ukraina] gagal, dan itu bagus."

"Dinas rahasia Rusia sekarang mencari pembuat kue dan pihak lain yang terlibat dalam sabotase yang gagal ini."

E Semenov
E Semenov (BAZA)

Baca juga: Detik-detik Tentara Rusia Berlarian Dikejar Drone Ukraina, pada Akhirnya Tak Bisa Menghindar

‌Belum ada komentar resmi dari penegak hukum Rusia mengenai dugaan rencana peracunan tersebut.

Flightbomber kemudian memperingatkan pilot tentang risiko pembunuhan oleh Ukraina dengan mengatakan:

"Ingatlah bahwa ada perang yang sedang terjadi."

"Lulusan sekolah penerbangan seperti kalian adalah target yang bagus. "

"Dan masyarakat Ukraina juga membuat media menulis soal kemenangan atas kematian-kematian seperti ini."

"Ingatlah bahwa kalian tidak hanya bisa diracuni."

"Ada juga ribuan cara lain untuk membunuh."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved