Selasa, 30 September 2025

9 Juta Data Pribadi Pelanggan Telepon di Jepang Bocor, Anak Perusahaan NTT West Minta Maaf

Seorang mantan pegawai tidak tetap yang memelihara sistem pusat panggilan menyelundupkan dokumen secara ilegal selama hampir 10 tahun.

Editor: Dewi Agustina
Foto Tokai TV
NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West mengklaim sekitar 9 juta informasi pribadi pelanggan telepon di Jepang bocor ke masyarakat. Para eksekutif NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West menghadiri konferensi pers. (Dari kiri) Kento Miyoku, Kepala Departemen Desain Nilai, Solusi Bisnis NTT, Hidenori Kigami (tengah), Direktur, Direktur, Departemen Desain Nilai, Akiko Murobayashi (kanan), Presiden NTT Marketing Act ProCX. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West mengklaim sekitar 9 juta informasi pribadi pelanggan telepon di Jepang bocor ke masyarakat.

NTT adalah perusahaan provider telepon terbesar di Jepang.

"Kami meminta maaf sedalamnya atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang kami timbulkan kepada banyak orang," ungkap pimpinan NTT Business Solutions saat konferensi darurat, Selasa (17/10/2023).

Alasan permintaan maaf tersebut adalah kebocoran informasi pribadi dalam skala besar.

Baca juga: Festival Persahabatan Indonesia-Jepang di Yoyogi Park Tokyo Berlangsung Meriah Meski Diguyur Hujan

Disebutkan seorang mantan pegawai tidak tetap yang memelihara sistem pusat panggilan menyelundupkan dokumen secara ilegal selama hampir 10 tahun.

Dan sebagian uangnya berakhir di tangan agen pencatatan.

"Semuanya dimulai satu setengah tahun yang lalu ketika saya menerima 'panggilan telepon perekrutan' dari seorang pelanggan. Saya khawatir informasi saya mungkin bocor," ungkap seorang pegawai yang direkrut.

Melalui kerja sama investigasi selanjutnya dan pemeriksaan silang dengan informasi internal, insiden ini ditemukan pada bulan Juli 2023.

NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West mengklaim sekitar 9 juta informasi pribadi pelanggan telepon di Jepang bocor ke masyarakat. Para eksekutif NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West menghadiri konferensi pers. (Dari kiri) Kento Miyoku, Kepala Departemen Desain Nilai, Solusi Bisnis NTT, Hidenori Kigami (tengah), Direktur, Direktur, Departemen Desain Nilai, Akiko Murobayashi (kanan), Presiden NTT Marketing Act ProCX.
NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West mengklaim sekitar 9 juta informasi pribadi pelanggan telepon di Jepang bocor ke masyarakat. Para eksekutif NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West menghadiri konferensi pers. (Dari kiri) Kento Miyoku, Kepala Departemen Desain Nilai, Solusi Bisnis NTT, Hidenori Kigami (tengah), Direktur, Direktur, Departemen Desain Nilai, Akiko Murobayashi (kanan), Presiden NTT Marketing Act ProCX. (Foto Tokai TV)

Kebocoran ilegal yang ditemukan melalui pemberian informasi, saat ini sedang diselidiki oleh polisi.

Setidaknya sekitar 9 juta informasi pribadi milik 59 perusahaan dan pemerintah daerah bocor.

Laporan ini memuat informasi tentang sekitar 140.000 orang yang membayar pajak mobil cukup besar di Prefektur Fukuoka.

Mantan pegawai tidak tetap tersebut secara ilegal mengambil informasi menggunakan USB flash drive selama hampir 10 tahun, dari sekitar Juli 2013 hingga Januari 2023.

Baca juga: Korea Selatan vs Vietnam, Ancang-ancang Troussier Hadapi Jepang di Piala Asia 2024

Selain nama, alamat, dan nomor telepon, juga berisi 81 informasi kartu kredit pelanggan.

Selain itu, beberapa informasi dipastikan telah dibocorkan ke lembaga pencatatan di pasar gelap.

"Aneh karena saya mendapat banyak telepon terkait penjualan seperti, Apakah Anda ingin mengecat dinding luarnya? atau apakah Anda ingin membeli kuburan?. Saya bertanya-tanya mengapa mereka memiliki nomor telepon saya. Menurutku itu sangat menakutkan," ungkap karyawan paruh waktu berusia 50 tahunan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved