Minggu, 5 Oktober 2025

Israel sasar 'labirin terowongan' Hamas di bawah jalur Gaza

Militan Palestina diduga telah membuat ratusan kilometer terowongan di bawah Gaza.

BBC Indonesia
Israel sasar 'labirin terowongan' Hamas di bawah jalur Gaza 

IDF mengatakan pasukannya menghancurkan lebih dari 30 terowongan selama perang. Namun sekelompok milisi juga dapat menggunakan salah satu terowongan untuk melancarkan serangan yang menewaskan empat tentara Israel.

"Terowongan lintas batas ini cenderung sederhana, artinya hampir tidak ada fortifikasi. Terowongan ini digali untuk satu tujuan saja, yaitu untuk menyerang wilayah Israel," kata Dr Daphné Richemond-Barak, pakar perang bawah tanah yang mengajar di Universitas Reichman di Israel.

"Terowongan di dalam Gaza berbeda karena Hamas menggunakannya secara rutin. Terowongan ini mungkin lebih nyaman untuk digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama. Terowongan tersebut pastinya dilengkapi dengan fasilitas untuk menunjang kehadiran yang lebih lama dan berkelanjutan."

"Para pemimpin bersembunyi di sana, mereka memiliki pusat komando dan kendali, mereka menggunakannya untuk transportasi dan jalur komunikasi. Mereka dilengkapi dengan listrik, penerangan, dan rel. Anda dapat lebih banyak bergerak dan berdiri."

Dia berkata Hamas tampaknya telah "menyempurnakan seni" pembangunan dan peperangan terowongan dalam beberapa tahun terakhir, setelah belajar banyak dengan mengamati taktik pejuang pemberontak Suriah di Aleppo dan militan jihadis dari kelompok yang menyebut diri mereka Negara Islam (ISIS) di Mosul.

Terowongan di dalam Gaza diyakini berada hingga 30 m di bawah permukaan tanah dan memiliki pintu masuk yang terletak di lantai rumah, masjid, sekolah, dan bangunan umum lainnya untuk memungkinkan militan menghindari deteksi.

Membangun jaringan terowongan juga harus dibayar oleh penduduk setempat. IDF telah menuduh Hamas mengalihkan jutaan dolar yang diberikan ke Gaza sebagai bantuan, untuk membayar terowongan serta puluhan ribu ton semen yang seharusnya digunakan untuk membangun kembali rumah-rumah yang hancur dalam perang sebelumnya.

Ada kemungkinan bahwa terowongan lintas batas digunakan oleh militan Hamas dalam serangan akhir pekan lalu di Israel, yang menewaskan sedikitnya 1.300 orang, sebagian besar warga sipil, dan lebih dari 150 lainnya disandera. Ada laporan bahwa pintu keluar terowongan ditemukan di dekat kibbutz Kfar Aza, tempat puluhan warga sipil dibantai.

Jika itu terkonfirmasi, berarti terowongan tersebut dibangun di bawah penghalang beton di bawah tanah yang dilengkapi dengan sensor pendeteksi anti-terowongan canggih, yang baru selesai dipasang oleh Israel pada akhir tahun 2021.

Dr Richemond-Barak mengatakan ini akan mengejutkan, namun dia menekankan bahwa tidak ada sistem deteksi terowongan yang sempurna.

"Inilah sebabnya terowongan telah digunakan sejak dahulu kala dalam perang, karena tidak ada cara untuk mencegahnya."

Dia juga memperingatkan bahwa tidak realistis bagi pemerintah Israel dan masyarakat umum untuk percaya bahwa IDF dapat menghancurkan seluruh jaringan terowongan Hamas di Gaza, sementara ratusan ribu tentara sedang berkumpul di dekatnya untuk bersiap melakukan operasi darat.

"Akan ada bagian dari jaringan di mana warga sipil, apa pun alasannya, tidak akan mengungsi... Beberapa bagian dari jaringan bawah tanah tidak diketahui. Dan bagi beberapa di antaranya, dampak kerusakannya akan terlalu tinggi."

Menghancurkan terowongan juga akan mengakibatkan banyak korban jiwa - baik di antara pasukan Israel di lapangan, warga sipil Palestina, maupun para sandera, dia memperingatkan.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved