Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Puji Vladimir Putin yang Komentari Blokade Israel di Jalur Gaza

Hamas memuji sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengomentari blokade Israel di Jalur Gaza dan solusi damai Palestina dan Israel.

Pavel BEDNYAKOV / POOL / AFP
Foto ini didistribusikan oleh badan milik negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan para kepala negara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di kediaman negara Ala-Archa di Bishkek pada 13 Oktober 2023. --- Putin mengkritik Israel yang memblokade Gaza, Hamas memuji sikap Putin. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Palestina memuji sikap Presiden Rusia, Vladimir Putin dan upaya Moskow untuk menyelesaikan konflik Hamas-Israel di Jalur Gaza.

“Hamas menghargai posisi Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai agresi Zionis yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami dan fakta bahwa dia tidak menerima blokade Jalur Gaza, penghentian bantuan kemanusiaan dan serangan terhadap warga sipil tak bersenjata," tulis Hamas di Telegram, Sabtu (14/10/2023).

"Kami juga menegaskan bahwa kami menyambut baik tindakan Rusia tentang upaya tak kenal lelah untuk menghentikan agresi Zionis yang sistematis dan biadab terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” lanjutnya.

Pada Jumat (13/10/2023), Vladimir Putin mengatakan Israel telah menjadi sasaran serangan Hamas dengan kekejaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Putin, Israel merespon serangan itu dengan balasan yang brutal, yang diikuti dengan blokade total di Jalur Gaza.

Baca juga: Israel Klaim Temukan Peta Rahasia Hamas di Kantong Pejuangnya yang Tewas

Ia mengatakan penyelesaian konflik hanya mungkin dilakukan melalui pembentukan Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Putin juga mencatat jika terjadi operasi darat yang dilakukan oleh Israel di Gaza, adanya korban sipil tidak dapat diterima, dikutip dari Anadolu Agency.

Putin Komentari Blokade Israel di Gaza

Tentara Israel dikerahkan di kibbutz Beeri dekat perbatasan dengan Gaza pada 11 Oktober 2023. Jumlah korban tewas dalam lima hari pertempuran sengit antara Hamas dan Israel meningkat tajam dalam semalam ketika Israel terus membombardir Gaza setelah menemukan korban tewas dari komunitas terakhir di dekatnya. perbatasan tempat militan Palestina bersembunyi. (Photo by JACK GUEZ / AFP)
Tentara Israel dikerahkan di kibbutz Beeri dekat perbatasan dengan Gaza pada 11 Oktober 2023.  (AFP/JACK GUEZ)

Baca juga: Fakta Mini Gaza, Kota Hantu di Gurun Tempat Latihan Tentara Israel Sebelum Masuk Gaza Sungguhan

Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperingatkan Israel pada Jumat (13/10/2023) dengan mengatakan operasi darat di Gaza akan mengakibatkan jumlah korban sipil yang benar-benar tidak dapat diterima.

Menurutnya, itu sama seperti bagaimana Nazi Jerman mengepung Kota Leningrad di Rusia pada Perang Dunia II.

“Menurut saya, hal ini tidak dapat diterima,” kata Putin kepada wartawan pada pertemuan puncak di Kyrgyzstan, Jumat (13/10/2023).

“Lebih dari 2 juta orang tinggal di sana. Tidak semua dari mereka mendukung Hamas, tidak semuanya. Namun semuanya harus menderita, termasuk perempuan dan anak-anak. Tentu saja sulit bagi siapa pun untuk menyetujui hal ini,” lanjutnya, dikutip dari Reuters.

Komentar ini menanggapi seruan militer Israel pada Kamis (12/10/2023) yang ditujukan kepada semua warga sipil Kota Gaza, yang berjumlah lebih dari 1 juta orang, agar pindah ke selatan dalam waktu 24 jam.

Setelah ultimatum itu, Israel mengerahkan tank untuk melakukan invasi darat sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Hamas Palestina vs Israel

Seorang pria Palestina menggunakan alat pemadam api untuk memadamkan api setelah serangan Israel, di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 14 Oktober 2023, saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas berlanjut selama delapan hari berturut-turut.
Seorang pria Palestina menggunakan alat pemadam api untuk memadamkan api setelah serangan Israel, di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 14 Oktober 2023, saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas berlanjut selama delapan hari berturut-turut. (YASSER QUDIH / AFP)

Baca juga: Putin: Serangan Hamas dan Israel Bahayakan Warga, Rusia Ajukan Resolusi Damai ke PBB

Ketegangan Israel-Hamas baru-baru ini terjadi setelah Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Palestina menyerang Israel dengan menyusup dan meluncurkan roket ke wilayah Israel melalui Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Mereka menembaki pemukiman dan menculik ratusan warga Israel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan