Raksasa Properti Cina, Evergrande, Semakin Terdesak
Kredit macet dan dakwaan kriminal semakin membebani raksasa properti Cina, Evergrande. Kini, perusahaan mempertaruhkan masa depan…
Namun belum jelas berapa banyak debitur Evergrande yang akan menempuh jalur hukum dan berapa volume pinjaman yang diperkarakan.
Top Shine Global, salah satu pemilik saham Evergrande, mengajukan permohonan likuidasi sudah sejak Juni 2022 lalu melalui pengadilan di Hong Kong.
Gugatan berbasis pada kegagalan Evergrande memenuhi butir kesepakatan untuk membeli kembali saham situs otomotif, Fangchebao.
Juli lalu, sidang dengar pendapat diundur hingga 30 Oktober, menunggu hasil negosiasi restrukturisasi utang antara perusahaan dan debiturnya.
Untuk nendapat lampu hijau bagi restrukturisasi, Evergrande harus mendapat persetujuan dari minimal 75 persen semua debitur dan pemegang surat utangnya.
Pertemuan itu sudah dijadwalkan untuk pertengahan Oktober.
Namun setelah Evergrande mengaku tidak lagi bisa membuat utang, analis keuangan meragukan apakah upaya restrukturisasi bisa dilakukan.
rzn/as
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.