Selasa, 7 Oktober 2025
Deutsche Welle

Jerman Kerepotan Hadapi Maraknya Pencurian Tembaga

Di Jerman, pencurian logam, terutama tembaga, kembali marak dan jadi berita utama. Harga tembaga yang tinggi membuat logam ini banyak…

Deutsche Welle
Jerman Kerepotan Hadapi Maraknya Pencurian Tembaga 

Surat kabar Jerman, Tagesspiegel, mengutip manajer umum Asosiasi Dealer dan Pendaur Ulang Logam Jerman (VDM), Ralf Schmitz, yang mengatakan, sangatsulit untuk menjual kembali logam curian dari Jerman, karena rincian pribadi mitra bisnis dicatat pada setiap transaksi penjualan.

Jika terjadi pencurian besar-besaran, anggota VDM akan diperingatkan bahwa: Tembaga yang didapat lewat pencurian akan segera diketahui oleh dealer. Hal ini juga berlaku di negara tetangga Jerman di Polandia. "Polandia mempunyai sistem yang sama baiknya dengan yang kita miliki di Jerman."

Karena itu, Schmitz curiga bahwa para pencuri tembaga memilih untuk menjual logam curian mereka ke luar negeri, terutama karena bea cukai tidak dapat mengontrol pergerakan barang secara memadai. "Sebagian besar material tidak lagi dikirim ke Eropa," ujar Schmitz kepada Tagesspiegel. "Sebagian besar material, menurut teori saya, dikirim melalui kontainer lewat laut."

"Tidak ada pengganti tembaga"

Para pencuri tidak hanya menjadi semakin terorganisir, mereka juga tampaknya menjadi semakin tidak pilih-pilih.

Selama penyelidikan pencurian jutaan dolar di Aurubis, menurut laporan media, petugas selain menyita sebagian dari barang curian, juga mengamankan sepuluh kendaraan, uang tunai lebih dari 200.000 euro, dan beberapa senjata api termasuk amunisi.

Pakar bahan mentah Joachim Berlenbach teringat akan pengalamannya di Afrika bagian selatan.

"Ketika saya tinggal di Afrika Selatan, masalah pencurian tembaga juga sama dramatisnya: Suatu saat pernah seluruh saluran telepon di kota Johannesburg terputus. Sindikat ini terorganisasi dengan baik, mereka memiliki kontak dengan pembeli yang memerlukan logam tersebut."

Terlepas dari pengalamannya dengan pencurian tembaga di Afrika Selatan, Berlenbach tidak dapat secara jitu memberikan masukan tentang bagaimana cara mencegah atau menghentikan pencurian tersebut. Model bisnis para penjarah tembaga ini sepertinya masih akan terus berlangsung.

"Karena sayangnya, sejauh ini idak ada yang bisa menggantikan keunggulan kabel tembaga," pungkasnya.

(ae/as)

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved