Sabtu, 4 Oktober 2025

Nagorno-Karabakh: Azerbaijan klaim kedaulatan setelah 24 jam operasi militer

Presiden Azerbaijan menyatakan kedaulatan negaranya atas Nagorno-Karabakh setelah serangan militer 24 jam terhadap pasukan etnis-Armenia.…

BBC Indonesia
Nagorno-Karabakh: Azerbaijan klaim kedaulatan setelah 24 jam operasi militer 

Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh pasukan Armenia melakukan "penembakan sistematis" terhadap posisi militernya.

Azerbaijan kemudian mengaku merespons dengan meluncurkan "kegiatan anti-teroris lokal… untuk melucuti senjata dan mengamankan penarikan formasi angkatan bersenjata Armenia dari wilayah kita".

Azerbaijan berkeras bahwa mereka tidak menargetkan warga sipil atau fasilitas sipil, namun "hanya target militer yang sah yang dilumpuhkan oleh penggunaan senjata presisi tinggi".

Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan klaim Azerbaijan soal tembakan militer Armenia tidak sesuai dengan kenyataan.

Jurnalis Siranush Sargsyan mengatakan daerah permukiman di kota itu terkena serangan, termasuk sebuah bangunan di sebelah tempatnya berada.

Adapun Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashiyan, menuduh Azerbaijan memulai operasi yang bertujuan untuk "pembersihan etnis".

Namun ratusan pengunjuk rasa Armenia, yang frustrasi dengan respons pemerintah mereka atas serangan tersebut, bentrok dengan polisi di luar gedung parlemen di Yerevan, mengutuk pemimpin mereka sebagai pengkhianat dan menyerukan agar perdana menteri mengundurkan diri.

Azerbaijan mengatakan perundingan dapat dimulai di kota Yevlakh, sekitar 100 km (60 km) utara ibu kota wilayah Karabakh, Khankendi, yang disebut Stepanakert oleh etnis Armenia.

Para pejabat di Armenia menambahkan bahwa pada pukul 14:00 waktu setempat, situasi di perbatasan negaranya "relatif stabil".

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pihaknya telah diperingatkan mengenai serangan Azerbaijan hanya beberapa menit sebelumnya dan mendesak kedua negara untuk menghormati gencatan senjata yang ditandatangani setelah perang pada 2020.

Perwakilan khusus regional Uni Eropa, Toivo Klaar, mengatakan ada "kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata segera".

Bagaimana latar belakang konflik Azerbaijan - Armenia?

Azerbaijan dan Armenia telah berperang dua kali terkait Nagorno-Karabakh. Pertama pada awal 1990-an setelah jatuhnya Uni Soviet dan sekali lagi pada 2020.

Sejak Desember lalu, Azerbaijan telah melakukan blokade terhadap satu-satunya rute menuju Nagorno-Karabakh, yang dikenal sebagai Koridor Lachin.

Azerbaijan mengatakan pihaknya melancarkan operasinya baru-baru ini sebagai tanggapan atas kematian enam orang, termasuk empat petugas polisi, dalam dua ledakan ranjau darat pada Selasa (19/09) pagi.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved