Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Belum Sempat Berkedip, NATO Bisa Kerahkan 3,5 Juta Tentara Jika Diserang

Rob Bauer bahkan mengatakan negara musuh bahkan tidak akan punya waktu persiapan perang yang cukup melawan NATO.

Christof STACHE / AFP
Tentara AS berkemah selama latihan Combined Resolve 18 di area pelatihan Hohenfels, Jerman selatan, pada 11 Mei 2023. Lebih dari 4.000 peserta dari AS dan negara-negara Sekutu dan Mitra akan berpartisipasi dalam latihan Combined Resolve. Christof STACHE / AFP 

Rusia Belum Sempat Berkedip, NATO Bisa Kerahkan 3,5 Juta Tentara Jika Diserang

TRIBUNNEWS.COM - Aliansi blok pertahanan NATO, sesuai dengan rencana pertahanan barunya, dapat mengerahkan 300.000 tentara pada bulan pertama potensi serangan terhadap negara anggota blok tersebut.

Adapun jumlah total personel militer aliansi tersebut dapat mencapai 3,5 juta orang, kata Ketua Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer.

Rob Bauer bahkan mengatakan negara musuh bahkan tidak akan punya waktu persiapan perang yang cukup melawan NATO.

Baca juga: Ini Dia Calon Lawan Sepadan Rusia: Bakal Jadi Negara dengan Kekuatan Militer Paling Dahsyat di Eropa

“Jika kita berbicara tentang pertahanan kolektif, Anda tidak punya waktu untuk bersiap menghadapi serangan jika serangan itu terjadi. Dan bukan kami yang merencanakan serangan, melainkan lawan yang merencanakan serangan," kata dia pada Sabtu (16/9/2023).

Ujaran Laksamana Rob Bauer menjadi semacam peringatan bagi Rusia yang tak sungkan memberikan ancaman langsung bagi negara-negara NATO selama ini.

Dalam aturan pakta pertahanan ini, ancaman atau bahkan serangan terhadap satu anggota, akan menimbulkan reaksi dan balasan dari segenap negara anggota lain.

Pertahanan kolektif ini akan membuat Rusia kesulitan menyiapkan keperluan untuk perang, bahkan saat mereka belum 'berkedip'.

"Jika mereka menyerang, Anda harus melakukannya. Oleh karena itu, kita membutuhkan lebih banyak tentara dengan kesiapan tinggi… Kita berbicara, di NATO secara keseluruhan jika Finlandia dan Swedia bergabung, ada sekitar 3,5 juta tentara dalam aliansi kami," kata dia.

Laksamana Rob Bauer menegaskan, pada bulan pertama pada rencana kontijensi perang pecah, ada sekitar 300 ribu pasukan yang stand by

"Jadi 300,000 adalah jumlah… yang kita perkirakan dalam kesiapan tinggi pada dasarnya tersedia untuk 30 hari pertama jika diperlukan,” kata Bauer kepada wartawan pada konferensi pers dengan Kepala Pertahanan Norwegia Jenderal Eirik Kristoffersen.

Pada bulan Juli, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa blok tersebut menyetujui rencana pertahanan baru pada pertemuan puncak Vilnius di mana NATO akan memiliki 300.000 tentara dengan kesiapan tinggi dan negara-negara anggota akan menyetorkan setidaknya 2 persen dari penghasilan produk domestik bruto setiap tahunnya untuk pertahanan.

Bendera NATO dan Ukraina digambarkan di Vilnius, Lituania pada 9 Juli 2023, beberapa hari menjelang KTT NATO 11-12 Juli. PETRAS MALUKAS/AFP
Bendera NATO dan Ukraina digambarkan di Vilnius, Lituania pada 9 Juli 2023, beberapa hari menjelang KTT NATO 11-12 Juli. PETRAS MALUKAS/AFP (PETRAS MALUKAS/AFP)

Putin: NATO Tolak Berunding dengan Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya siap untuk mencari solusi diplomatik untuk menyelesaikan krisis di Ukraina.

Namun menurutnya, Ukraina dan para pendukungnya yakni Amerika Serikat (AS) dan NATO menolak untuk berbicara dengan Rusia.

"Semua perbedaan harus diselesaikan di meja perundingan. Masalahnya adalah mereka (Ukraina) menolak untuk berbicara dengan kami, rezim Ukraina saat ini juga menolak negosiasi, dan mengumumkannya secara resmi.

Presiden Ukraina (Volodymyr Zelenskyy) telah menandatangani keputusan yang relevan musim gugur lalu," kata Putin kepada para pemimpin Afrika selama KTT Rusia-Afrika di St. Petersburg, Rusia pada Jumat kemarin.

Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (29/7/2023), ia mengklaim bahwa akar dari konflik antara Rusia dan Ukraina adalah 'penciptaan ancaman terhadap keamanan Rusia oleh AS dan NATO'.

Baca juga: Parade Militer Korea Utara: Kantor Kim Jong-Un Berhias Foto Raksasa Putin, Rudal Bisa Jangkau AS

Namun AS dan sekutunya, kata dia, menolak negosiasi tentang masalah jaminan keamanan yang sama untuk semua pihak, termasuk terhadap Rusia.

"Kami telah mengatakan berkali-kali dan saya telah menyatakannya secara resmi bahwa kami siap untuk pembicaraan itu. Kami tidak dapat memaksakan negosiasi itu pada mereka, perlu ada dialog dengan pihak lain juga di pihak komunitas internasional untuk membujuk Ukraina agar terlibat dalam pembicaraan," tegas Putin.

Putin juga menekankan bahwa Rusia berterima kasih kepada teman-teman Afrika atas upaya mereka dalam menemukan solusi damai untuk konflik Ukraina.

Sebelumnya, misi para pemimpin dan pejabat senior Afrika, termasuk Presiden Afrika Selatan, Senegal dan Zambia mengunjungi St. Petersburg dan Kiev pada pertengahan Juni lalu untuk mengusulkan inisiatif perdamaian sepuluh poin mereka kepada Putin dan Zelenskyy.

Di antara proposal lainnya, rencana Afrika ini menyerukan jaminan keamanan dan pergerakan bebas biji-bijian melalui Laut Hitam, serta pembebasan tahanan dan dimulainya negosiasi perdamaian dengan cepat, di antara proposal lainnya.

Baca juga: Kemesraan Rusia-Korea Utara, Putin Kirim Surat, Kim Jong Un Pamer Rudal Balistik Antarbenua Terbaru

Bulan lalu, Zelenskyy menegaskan kembali pendiriannya bahwa pembicaraan dengan Rusia hanya dapat dimulai setelah pasukan Rusia menarik diri dari semua wilayah Ukraina dalam perbatasan tahun 1991, termasuk Krimea.

Namun Rusia telah menolak tuntutan Zelenskyy dan menganggapnya sebagai hal yang tidak realistis.

Menurut Rusia, itu adalah tanda keengganan Ukraina untuk menyelesaikan konflik melalui cara diplomatik, ini membuat Rusia tidak punya pilihan selain terus bekerja untuk mencapai tujuannya di Ukraina melalui sarana militer.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved