Guru di India yang Suruh Murid Tampar Siswa Muslim Tidak Merasa Malu: Begini Cara Kami Menanganinya
Diperiksa polisi karena suruh murid tampar siswa Muslim, guru di India tetap membela keputusannya, "Saya tidak malu."
"Dia (Tyagi) mengatakan kepada polisi bahwa yang dia maksud adalah, 'ibu dari anak-anak Muslim yang tidak memperhatikan pelajaran, nilai mereka akan hancur total'," kata seorang pejabat senior di Uttar Pradesh.

Baca juga: Pasangan Suami Istri di India Dihabisi Massa, Buntut Hubungan Beda Agama Anaknya
Anak berusia tujuh tahun itu sangat terkejut, kata ayahnya.
Sang ayah membenarkan bahwa anak laki-lakinya dipaksa berdiri di depan teman-teman sekelasnya untuk menanggung penghinaan dan pemukulan.
Namun, sang guru mengklaim dalam video terpisah bahwa karena dirinya adalah penyandang disabilitas, dia tidak bisa berdiri untuk menampar anak tersebut.
Maka ia menyuruh siswanya yang lain untuk melakukannya.
Dia mengklaim tindakannya tidak memiliki bias agama.
“Saya melakukan kesalahan dengan membuat anak itu dipukuli oleh siswa lain."
"Saya cacat dan tidak bisa bangun,” kata Tyagi.
Dia mengklaim bahwa video tersebut telah diubah dan hanya sebagian dari apa yang dia katakan yang ditampilkan di dalamnya.
Ketegangan antar komunitas agama telah meningkat di India dalam beberapa bulan terakhir.
Serangkaian bentrokan dilaporkan terjadi antara komunitas Islam dan Hindu.

Baca juga: Kampung mayoritas Muslim di India habis dilindas buldoser - Kami dipaksa hidup di jalanan
Bulan lalu, kerusuhan agama meletus di negara bagian Haryana utara ketika umat Hindu dan Muslim bentrok satu sama lain di distrik Nuh.
Bentrok terjadi saat prosesi keagamaan yang dilakukan oleh kelompok nasionalis Hindu.
Ketegangan kemudian meluas ke Gurugram ketika massa membakar sebuah masjid dan membunuh seorang ulama Muslim.
Sepasang suami istri Muslim lanjut usia juga dipukuli sampai mati di Uttar Pradesh karena hubungan putra mereka dengan seorang wanita Hindu.
Kekerasan agama dan kasta berperan dalam politik di Uttar Pradesh, salah satu negara bagian termiskin di India dengan populasi lebih besar dibandingkan Rusia.
Di wilayah yang sensitif seperti Muzaffarnagar, bentrokan agama antara masyarakat Hindu dan Muslim seringkali menyebabkan cedera hingga kematian, membuat polisi dan tentara harus turun tangan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.