Siapa Yevgeny Prigozhin, bos tentara bayaran Wagner yang tewas akibat pesawat jatuh?
Yevgeniy Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner tercatat sebagai salah satu penumpang pesawat yang jatuh di Rusia. Selama…
Sejak berakhirnya pemberontakan bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin di Rusia dua bulan lalu, selalu ada kesan bahwa sosok yang sudah lama hidup penuh risiko ini telah bertindak berlebihan.
Dengan munculnya kabar bahwa dia berada di pesawat jet pribadinya yang jatuh dalam perjalanan dari Moskow ke St Petersburg, ini menjadi akhir yang mengejutkan sekaligus tragis dari kehidupannya yang sangat bergejolak.
Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan jasa Prigozhin selama bertahun-tahun.
Namun pemberontakan gagal yang melibatkan tentara bayaran Wagner dianggap telah melampaui batas.
Putin mengutuk pemberontakan itu dan menyebutnya sebagai “pengkhianatan”. Setelahnya, tampak jelas bahwa peran Prigozhin di Rusia berakhir.
Prigozhin menghabiskan awal masa mudanya di penjara St Petersburg. Dia membangun bisnis katering yang berkembang pesat pada 1990-an. Bisnis katering itu membuatnya kaya dan mendapat perlindungan dari Putin.
Namun, petualangan Prigozhin sebagai tentara bayaran di Afrika, Suriah, dan Ukraina-lah yang menjadikannya sebagai seorang tokoh militer.
Akan tetapi dinamika kehidupannya berubah setelah Rusia menginvasi Ukraina, sehingga bekas koki presiden ini meraup kekuasaan serta kekayaan.
Laporan-laporan yang belum bisa dikonfirmasi menunjukkan bahwa pesawat Embraer Legacy milik Prigozhin terkena dua semburan api dari pertahanan udara militer.
Kalau pesawat itu dengan sengaja dijatuhkan, tak banyak yang kaget mengingat Prigozhin memiliki banyak musuh. Dmitry Utkin, yang merupakan komandan Wagner pertama Prigozhin, juga merupakan salah satu penumpang pesawat tersebut.
Prigozhin, 62 tahun, tampaknya lolos dari hukuman atas pemberontakan singkatnya yang berujung gagal terhadap Kremlin.
Berdasarkan kesepakatan untuk mengakhiri pemberontakan, banyak tentara bayarannya dibolehkan kembali ke kamp di Belarus.
Sedangkan Prigozhin bisa pergi ke Rusia, lalu muncul di St Petersburg dengan pakaian santai selama pertemuan puncak para pemimpin Afrika di Rusia pada akhir Juli.
Videonya yang jenaka namun berbisa, yang berisi kata-kata kasar terhadap kegagalan lembaga pertahanan Rusia kemudian berakhir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.