Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Petinggi NATO Minta Maaf soal Sarankan Ukraina Menyerah ke Rusia demi Gabung NATO

Pejabat Nato, Stian Jenssen minta maaf setelah sarankan Ukraina menyerah ke Rusia dan serahkan wilayah. Ukraina akan diberi imbalan keanggotaan NATO.

Editor: Sri Juliati
Alexander NEMENOV / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar saat rapat umum dan konser yang menandai aneksasi empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia - Lugansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia. --- Petinggi NATO, Stian Jenssen meminta maaf karena mengatakan pendapatnya soal Ukraina menyerahkan wilayahnya ke Rusia untuk mengakhiri perang dan NATO dapat memberi imbalan keanggotaan kepada Ukraina. 

Sementara itu, NATO juga masih mendiskusikan cara mengakhiri perang di Ukraina.

"Saya pikir solusinya adalah Ukraina menyerahkan wilayahnya dan mendapatkan keanggotaan NATO sebagai imbalannya," kata Stian Jenssen kepada media Norwegia, VG, Selasa (15/8/2023).

"Saya mencatat, diskusi tentang status pascaperang Ukraina terus berlanjut di lingkaran diplomatik," lanjutnya.

Pada Rabu (16/8/2023), ia memberikan wawancara ke media yang sama, dengan sedikit merevisi komentarnya yang sebelumnya memicu kemarahan Ukraina.

Ia menegaskan, komentarnya itu adalah "skenario" terburuk.

Namun, Stian Jenssen tidak menarik kembali gagasan soal penyerahan wilayah Ukraina ke Rusia untuk mengakhiri perang.

Kemudian, NATO dalam memberikan keanggotaan kepada Ukraina karena perang telah berakhir, menurut komentar Stian Jenssen sebelumnya.

Menurutnya, pihak yang menguasai wilayah pihak lain pasti akan memiliki pengaruh yang menentukan masa depan.

"Jika ada negosiasi perdamaian yang serius maka situasi militer pada saat itu, termasuk siapa yang menguasai wilayah apa, pasti akan memiliki pengaruh yang menentukan,” kata kepala staf tersebut.

NATO Tetap Dukung Ukraina untuk Menang

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpose untuk foto selama pertemuan mereka di Kyiv, pada 20 April 2023.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpose untuk foto selama pertemuan mereka di Kyiv, pada 20 April 2023. (HANDOUT / UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP)

Baca juga: Rusia Keluarkan Surat Panggilan Militer Bagi Warganya, Bersiap Perang Habis-habisan di Ukraina?

Meski memperkirakan skenario terburuk, Stian Jenssen tetap memastikan NATO berada di belakang Ukraina untuk mendukungnya.

"Justru karena alasan ini, sangat penting bagi kami untuk mendukung Ukraina dengan apa yang mereka butuhkan," kata Stian Jenssen.

NATO sudah memberikan klarifikasi pada Selasa (15/8/2023) malam, posisi mereka tetap mendukung Ukraina dan tidak berubah.

“Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan, dan kami berkomitmen untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi. Posisi aliansi jelas dan tidak berubah,” kata seorang juru bicara NATO.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved