Pemilu 2024: Golkar dan PAN resmi dukung Prabowo – sembilan hal tentang peta koalisi
Deklarasi Golkar dan PAN yang mendukung Prabowo Subianto mengawali babak baru peta koalisi parpol di mana KIB berakhir 'ambyar'.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan membentuk poros baru bersama PDI Perjuangan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024.
Sikap ini sempat menuai tanya tentang keberadaan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), lantaran PPP adalah salah satu anggotanya, selain PAN dan Golkar.
Pertanyaan soal keutuhan KIB dijawab Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto seusai menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Plt. Ketum PPP Muhamad Mardiono.
"Semua (partai politik anggota) koalisi KIB pada malam hari ini terlihat kita solid, guyub dan rukun," kata Airlangga di rumah dinasnya selaku Menteri Koordinator Perekonomian di Komplek Widya Chandra III, Jakarta, Kamis (27/04) malam.
Sementara itu, Plt. Ketum PPP Muhamad Mardiono berharap agar Partai Golkar dan PAN selaku rekan koalisinya juga menetapkan keputusan bakal capres yang sama dengan PPP sehingga dapat membangun koalisi yang lebih besar.
Teka-teki posisi Golkar
Langkah Golkar untuk menetap pada sebuah koalisi sudah diprediksi sebelumnya. Tapi saat itu, masih samar.
"Golkar hanya dua pilihan, skenarionya gabung ke Ganjar. Kedua, Golkar berkoalisi dengan Gerindra dan PKB," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin.
Namun, itu sangat tergantung dari sikap Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, yang kemungkinan akan dibulatkan dalam satu-dua hari ke depan, tambah Ujang.
Awal pekan ini, Prabowo Subianto selaku orang nomor satu Gerindra melakukan pertemuan dengan Airlangga Hartarto yang didampingi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Pertemuan ini rencananya juga akan terus berlanjut.
"Ada pertemuan lanjutan. Ya mungkin minggu-minggu depan lah," kata Airlangga kepada wartawan, Kamis (27/04).
Seorang politikus Golkar menyebut pertemuan ini sebagai bukti "adanya persaudaraan antara Golkar dan Gerindra".
Bagaimanapun, pertemuan ini belum bisa dijadikan indikasi atas sikap partai yang memiliki 14,78% kursi di parlemen, karena "koalisi masih sangat cair."
Berapa koalisi yang semakin nampak?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.