Oppenheimer dan Einstein: 'Hubungan rumit' antara bapak bom atom dan peraih Nobel
Oppenheimer mengagumi karya Einstein, namun hubungan kedua ilmuwan tersebut sebenarnya terbilang 'lebih dingin' dari yang ditampilkan…
Namun, ini hanyalah kreasi dari sutradara Christopeher Nolan, karena perbincangan itu tidak benar-benar terjadi seperti yang diperlihatkan dalam film.
"Satu dari sedikit hal yang telah saya ubah adalah bukan Einstein yang berkonsultasi dengan Oppenheimer tentang hal itu, tetapi Arthur Compton, yang mengelola pos terdepan Proyek Manhattan di Universitas Chicago," jelas Nolan kepada surat kabar itu.
"Einstein adalah kepribadian yang diketahui penonton," tambahnya.
Oppenheimer bekerja antara tahun 1943 dan 1945 di Laboratorium Los Alamos di New Mexico, ribuan kilometer dari Princeton. Tidak jelas apakah selama ini fisikawan Amerika itu mengadakan pertemuan atau berkonsultasi dengan Einstein.
Tetapi pada tahun 1965, Oppenheimer secara langsung membantah klaim bahwa Einstein telah berpartisipasi dalam pembuatan senjata pemusnah massal itu. "Klaim bahwa dia mengerjakan pembuatan bom atom, menurut pendapat saya, salah," katanya pada konferensi Paris tahun itu.
Dalam pandangannya, surat tahun 1939 yang mendesak Presiden Roosevelt untuk memperhatikan kemampuan pengembangan bom atom Jerman "hampir tidak berpengaruh" pada pemerintah AS.
'Ada yang bodoh'
Setelah uji coba bom atom pertama berhasil, Oppenheimer menghadapi masalah moral bahwa karyanya digunakan sebagai senjata pemusnah massal dan bukan hanya sebagai ancaman, seperti yang terjadi pada pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945.
Berbagai ilmuwan, termasuk Einstein, Szilárd dan lainnya, mengutuk fakta bahwa bom dijatuhkan di dua kota Jepang, karena mereka menganggap negara itu praktis sudah dikalahkan.
Plot film Nolan mengeksplorasi bagaimana Oppenheimer mencoba membujuk pemerintah AS di Washington DC tentang perlunya membatasi penggunaan teknologi nuklir yang dikembangkannya.
Tetapi, para politisi menentangnya dan mempertanyakan hubungan masa lalunya dengan komunis, bahkan menganggapnya sebagai sebuah ancaman keamanan nasional, yang harus dia jelaskan di depan komite pemerintah.
Bird dan Sherwin menceritakan dalam buku mereka, bahwa Einstein memberi tahu Oppenheimer bahwa dia "tidak harus tunduk pada pencarian kesalahan, karena dia telah melayani negaranya dengan baik," menurut percakapan yang disaksikan oleh sekretaris Oppenheimer, Verna Hobson.
Einstein mengatakan kepadanya bahwa "jika ini adalah ganjaran yang ditawarkan Amerika Serikat kepada Anda, Anda harus menentangnya."
Namun, Hobson mengeklaim bahwa Oppenheimer "mencintai Amerika" dan bahwa cintanya "sedalam kecintaannya pada sains".
"Einstein tidak mengerti," kata Oppenheimer kepada Hobson.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.