Konflik Rusia Vs Ukraina
Pertahanan Udara Moskow Jebol, Drone Ukraina Jadi Pesan Buat Rusia: Perang akan Datang ke Ibu Kota
Tak peduli bagaimana Kremlin mengklaim berhasil menjatuhkan Drone Ukraina, membuktikan kalau pertahanan udara Moskow sudah bisa ditembus.
Pertahanan Udara Moskow Jebol, Drone Ukraina Jadi Pesan Buat Rusia: Perang akan Datang ke Ibu Kota
TRIBUNNEWS.COM - Serangan berulang dari drone-drone Ukraina ke Moskva-City, sebuah distrik elite di Moskow yang menjadi pusat ekonomi, bisnis, dan politik di Ibu Kota Rusia, dinilai menjadi pesan besar dari Kiev buat pemerintahan Vladimir Putin.
Koresponden keamanan BBC Frank Gardner, yang merekam episode terbaru Ukrainecast menjelaskan, serangan drone Ukraina ke Moskow mungkin hanya menimbulkan dampak kerusakan yang 'kecil.
Namun, efek psikologis yang diterima bisa sangat besar bagi pemerintahan Rusia.
Hal paling sederhana, munculnya drone-drone Ukraina di jantung ibu kota, tak peduli bagaimana Kremlin mengklaim berhasil menjatuhkan mereka, membuktikan kalau pertahanan udara Moskow sudah bisa ditembus.
Baca juga: Zelensky Ancam Perang akan Datang ke Rusia, Moskow Balas Bombardir Kampung Halaman Presiden Ukraina
"Serangan pesawat tak berawak berulang kali di Moskow - tepatnya di Kremlin, lingkungan elite, di kota yang setara dengan Canary Wharf atau Wall Street - adalah pesan bagi elite politik Rusia," kata dia.
“Fakta bahwa Ukraina dapat menembus pertahanan udara Rusia harus menjadi perhatian,” katanya.
Meskipun serangan ini "sangat kecil" dibandingkan dengan pengeboman Rusia di Ukraina, itu adalah pengingat bagi Rusia bahwa perang akan segera tiba.
"Sayangnya, ini adalah realitas baru kami," kata Masha, warga sipil dari Moskow dilansir BBC.
"Orang-orang di kota hanya ingin hidup dalam damai," katanya.
Meski begitu, dia menambahkan kalau dia tetap merasa aman di Moskow dan masih menjalani kehidupan sehari-hari tanpa rasa takut.
Pun, Frank Gardner menyinggung hal ini juga terjadi pada warga Ukraina.
Dia mengingat sebuah anekdot dari Zaporizhzhia di tenggara Ukraina.
Gardner mengatakan dia heran bahwa orang terus pergi ke pantai atau merayakan pernikahan meskipun mereka mendengar ledakan setiap malam dan mengetahui orang yang telah terbunuh.
"Manusia harus melanjutkan hidup", katanya.
Gardner melanjutkan pembahasan soal perang drone, karena Ukraina dan Rusia sering menggunakan drone untuk menembus garis musuh.
"Sulit untuk memperkirakan berapa banyak drone yang dimiliki Kyiv atau Moskow," katanya.
Drone Terbaru
Ukraina diyakini menggunakan kendaraan tak berawak "kamikaze" baru untuk menargetkan Moskow, dalam sejumlah serangan terbaru mereka dalam beberapa hari belakangan.
Para ahli persenjataan menyebut perang drone yang terjadi di Ukraina kini terasa di jantung ibu kota Rusia.
Akun intelijen open-source menyarankan bahwa drone "Beaver" Ukraina potensial berada di balik serangan baru-baru ini di Moskow, yang dituduhkan Kremlin pada Kyiv.
Baca juga: Zelensky Ancam Perang akan Datang ke Rusia, Moskow Balas Bombardir Kampung Halaman Presiden Ukraina
Ukraina jarang menyatakan pernyataan tanggung jawab secara resmi atas serangan pesawat tak berawak di wilayah Rusia, tetapi pejabat Ukraina terkadang menggunakan media sosial untuk merujuk serangan tersebut.
Dalam pidato malamnya pada hari Minggu (30/7/2023), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tidak mengatakan Kyiv berada di balik serangan terbaru di Moskow.
Tapi dia mengatakan bahwa "perang secara bertahap kembali ke wilayah Rusia.
" Dan ini adalah "proses yang tak terhindarkan, alami dan benar-benar adil. .," kata Zelensky dilansir BBC.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Perang Drone Kamikaze, Seputar Adu Persenjataan UAV Kedua Negara
Drone Beaver Targetkan Moskow

Tak banyak yang diketahui tentang drone Beavers ini, tetapi para ahli telah menganalisis dari apa yang mereka bisa lihat dari rekaman yang muncul untuk menunjukkan kalau pesawat nirawak itu menargetkan Moskow.
Drone Beaver secara umum mirip dengan drone Shahed buatan Iran.
Menurut Justin Bronk, seorang peneliti senior di think tank Royal United Services Institute yang berbasis di London, drone ini juga dikenal sebagai drone serang satu arah Geran-2, drone sering digunakan oleh Rusia untuk menargetkan Ukraina,
"Dari gambar dan video yang tersedia, drone yang digunakan untuk menyerang Moskow terlihat memiliki berat dan ukuran yang sebanding dengan Shahed, meskipun lebar sayapnya sedikit lebih besar," katanya kepada Newsweek.
Beaver terlihat memiliki mesin bensin yang relatif kecil, tambahnya tetapi diyakini memiliki jangkauan lebih dari 1000 kilometer, atau sekitar 620 mil.
Ahli drone yang berbasis di Inggris, Steve Wright menggambarkan Beaver sebagai pesawat jenis canard, dengan sayap depan kecil di depan sayap utamanya, yang memberinya "bentuk yang sangat khas",
"Drone Itu terbang sangat lambat dan sangat mantap, dengan penekanan yang jelas pada jangkauan," katanya kepada Newsweek.
"Drone serupa, atau setidaknya bagian dari desain Beaver, telah ada selama bertahun-tahun, meskipun tidak ada indikasi bahwa Beaver dalam bentuk yang terlihat di atas Moskow digunakan sebelum dimulainya perang habis-habisan di Ukraina pada Februari 2022," kata analis tersebut.

Akshara Parakala, kepala analis penerbangan di badan intelijen pertahanan Janes, mengatakan kepada Newsweek kalau Jenis kendaraan udara tak berawak khusus ini juga belum diamati di bagian lain dari konflik Rusia-Ukraina tersebut.
Dari rekaman yang ada saat ini, tampaknya drone memiliki mesin pembakaran internal, kata para ahli.
"Itu dilengkapi dengan baling-baling dan undercarriage, yang menunjukkan itu diluncurkan ke udara dari landasan," menurut Wright.
"Drone yang mirip dengan "Beaver" biasanya beroperasi di ketinggian sekitar 18.000 kaki," kata Parakala, mengutip penelitian Janes.
Yang kurang jelas adalah seberapa baik drone "Beaver" mampu mengatasi gangguan navigasi — sesuatu yang dikuasai oleh Shahed.
"Kendaraan udara tak berawak yang dirancang Iran menggunakan beberapa jenis navigasi, membuat jamming atau spoofing menjadi kurang efektif," kata Bronk.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.