Jumat, 3 Oktober 2025

Mengapa Elon Musk ingin X meniru WeChat?

Awal pekan ini Elon Musk mengganti nama Twitter menjadi X. Ini merupakan bagian dari rencananya meniru aplikasi China, WeChat. Dia…

BBC Indonesia
Mengapa Elon Musk ingin X meniru WeChat? 

Orang-orang juga dapat membayar tagihan rumah tangga, melakukan investasi, dan bahkan mengambil pinjaman di WeChat.

Layanan pemerintah juga ada di WeChat. Para pengguna dapat memeriksa informasi jaminan sosial, membayar tilang, dan membuat janji kunjungan rumah sakit.

Dan selama pandemi, aplikasi itu menjadi penting. Sebab, ketika China menerapkan pembatasan ketat nol-Covid, tidak mungkin untuk bergerak tanpa "kode kesehatan" yang ada di aplikasi.

Namun, ada beberapa kerugian memiliki begitu banyak fitur pada satu aplikasi.

Dari sudut pandang praktis, WeChat memakan sebagian besar memori telepon - biasanya penyimpanan data puluhan gigabyte.

Lebih serius lagi, jangkauan besar WeChat ke setiap sudut kehidupan orang-orang China telah menimbulkan kekhawatiran tentang sensor pemerintah, pengawasan, dan masalah privasi lainnya.

China memblokir akses ke banyak situs web asing, dari outlet berita seperti BBC hingga platform media sosial seperti Facebook dan, ironisnya, X milik Elon Musk.

Tingkat kendali negara atas internet juga membuat orang-orang yang ingin berbicara menentang pemerintah di WeChat berada dalam kondisi yang sangat berbahaya.

Bukan hal yang aneh jika akun seseorang ditangguhkan selama berhari-hari atau berminggu-minggu karena menyuarakan pendapat yang berbeda atau tidak setuju, di fitur Obrolan atau di Momen.

Bahkan ketika orang-orang yang berbagi informasi yang tampaknya tidak kontroversial juga dianggap berada di sisi yang salah dari sensor pemerintah, akun serta grup obrolan mereka ditutup.

Kitsch Liao, asisten direktur Dewan Atlantik Global China Hub, mengatakan aplikasi super seperti WeChat sejalan dengan tujuan Beijing untuk mengatur semua aspek kehidupan agar bisa tetap mengendalikan negara.

"Terutama untuk mencegah 'risiko politik' - segala sesuatu yang dapat berkembang menjadi oposisi dan pada akhirnya berisiko terhadap aturan PKC [Partai Komunis China]."

Apakah ini akan berhasil di dunia Barat?

Kesuksesan besar WeChat di China bergantung pada dua faktor utama, kata Kecheng Fang, dari Chinese University of Hong Kong, kepada BBC.

Pertama, kebanyakan orang di China mengakses WeChat di ponsel pintarnya, bukan layar komputer karena perkembangan internet yang relatif terlambat di negara tersebut.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved