Konflik Rusia Vs Ukraina
Bos Grup Wagner Buka Suara Soal Lowongan Baru, 15 Ribu Tentara Bayaran Lagi Liburan
Prigozhin mengisyaratkan, Wagner pekerjaan sedang dilakukan untuk menciptakan kelompok tambahan untuk membela kepentingan Rusia
Bos Grup Wagner Buka Suara Soal Lowongan Baru, 15 Ribu Tentara Bayaran Lagi Liburan
TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan Grup Wagner, tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin buka suara soal wacana perekrutan anggota baru.
Prigozhin mengatakan, pihaknya belum memutuskan kapan akan kembali mulai merekrutan tentara bayaran baru.
Hal itu dilontarkan Yevgeny Prigozhin pada Senin (31/7/2023).
Baca juga: Kemesraan Rusia-Korea Utara, Putin Kirim Surat, Kim Jong Un Pamer Rudal Balistik Antarbenua Terbaru
Pada awal Juli silam, Grup Wagner mengumumkan penangguhan perekrutan satu bulan setelah pemberontakan yang gagal.
Jangka waktu sebulan itu juga diberikan militer Rusia sebagai batas waktu bagi unit sukarelawan untuk menandatangani kontrak.
Sebagai informasi, efek dari padamnya pemberontakan, anggota pasukan Wagner disodorkan dua pilihan oleh pemerintahan Rusia, diasingkan ke Belarusia atau ikut bergabung ke militer sebagai sukarelawan.
Belakangan komentar Prigozhin yang dipublikasikan di saluran Telegram ' Grey Zone' yang berafiliasi dengan Wagner menunjukkan kalau grup tentara bayaran itu kemungkinan akan memperpanjang penangguhan perekrutan.
“Saat ini belum ditentukan waktu pembukaan pusat rekrutmen,” ujarnya dalam pesan audio.
“Kami tidak kekurangan personel untuk saat ini, (jadi) kami tidak berencana untuk merekrut lagi,” tambah Prigozhin.
Puluhan Tentara Bayaran Lagi Liburan

Awal bulan ini, saluran lain yang berafiliasi dengan Wagner mengutip seorang komandan senior yang mengatakan bahwa sekitar 15.000 tentara bayaran telah pergi berlibur.
Adapun 10.000 anggota tentara bayaran lainnya ditempatkan di Belarusia.
Dalam pernyataan hari Senin, Prigozhin mengisyaratkan bahwa pekerjaan sedang dilakukan untuk menciptakan "kelompok tambahan untuk membela kepentingan Rusia".
Dia mengatakan kepada calon rekrutan untuk tetap mengikuti perkembangan.
Baca juga: Pemberontakan Wagner Jadi Kuburan Karier Anak Emas Vladimir Putin?
Penangguhan rekrutmen Wagner juga menimbulkan pertanyaan tentang operasi kelompok itu di Afrika dan Suriah, di mana tentara bayaran dituduh melakukan pelanggaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.