Belanda telah mengembalikan ratusan benda bersejarah Indonesia, termasuk 'harta karun asal Lombok', yang dijarah pada masa penjajahan
Merujuk pada catatan sejarah, ratusan kilogram, emas, perak dan permata itu dijarah oleh tentara kolonial Belanda dari Istana Tjakranegara…
Pemerintah Belanda telah menyerahkan secara resmi benda-benda bersejarah kepada pemerintah Indonesia di Leiden, Belanda, Senin (10/07).
Penyerahan secara simbolis digelar di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mewakili pemerintah Indonesia, telah menerima koleksi tersebut.
Pemerintah Belanda diwakili Menteri Muda Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda, Gunay Uslu.
Ratusan benda bersejarah itu dikembalikan setelah melalui penelitian dan komunikasi yang panjang antar kedua negara.
Benda-benda yang dikembalikan mulai dari koleksi benda seni dari Bali, artefak Singasari, hingga benda-benda bersejarah dari kerajaan Lombok.
Menurut Hilmar, repatriasi benda bersejarah ini bukan sekadar memindahkan barang dari Belanda ke Indonesia.
Namun juga untuk mengungkap pengetahuan sejarah, asal-usulnya, serta membahas makna dari benda-benda tersebut bagi kedua bangsa, baik di masa lalu maupun di masa kini,
“Proyek repatriasi benda bersejarah ini adalah momentum penting, untuk menumbuhkan saling pemahaman dan kesetaraan di antara kedua bangsa,” kata Hilmar, seperti dikutip dari situs resmi Ditjen Kebudayaan, Senin (10/07).
Disebutkan, ratusan benda bersejarah itu dikembalikan setelah melalui penelitian dan komunikasi yang panjang antar kedua negara.
Benda-benda yang dikembalikan mulai dari koleksi benda seni dari Bali, artefak Singasari, hingga benda-benda bersejarah dari kerajaan Lombok.
Apa benda-benda bersejarah yang dikembalikan?
Diperkirakan jumlah benda bersejarah yang dikembalikan oleh Belanda pada Senin (10/07), mencapai 472, termasuk di dalamnya permata dari "harta karun Lombok" - harta karun berupa batu permata, batu mulia, emas dan perak.
Merujuk pada catatan sejarah, ratusan kilogram, emas, perak dan permata itu dijarah oleh tentara kolonial Belanda dari Istana Tjakranegara dan desa sekitarnya usai berakhirnya Perang Lombok pada 1894.
Setelah melalui serangkaian penelitian yang komprehensif dari para ahli, empat koleksi artefak, yakni 132 koleksi benda seni Bali Pita Maha, patung Singasari, pusaka kerajaan Lombok, serta keris Puputan Klungkung telah dikembalikan ke Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.