Jumat, 3 Oktober 2025

Warga Palestina kembali ke rumah yang sudah jadi reruntuhan akibat gempuran Israel di Jenin

Ratusan keluarga kembali ke rumah mereka yang tinggal reruntuhan setelah operasi militer besar-besaran Israel di kamp Jenin.

Rekaman video yang tersebar di media sosial menunjukkan dua anggota perwakilan PA yang terpaksa meninggalkan upacara pemakaman karena mereka ditegur oleh kerumunan.

Warga mengeluh sejak awal operasi bahwa pasukan keamanan utusan PA dengan sangat mudah mengizinkan kendaraan militer Israel memasuki kota itu.

Fatina mengaku dia juga menyalahkan PA atas minimnya tindakan pencegahan. “Ini rumah kami. Kami hidup dalam ketakutan, dan hanya kami yang hadir di sini untuk melindunginya.”

Walikota Jenin dan anggota PA, Akram Rajoub, tidak setuju dengan pernyataan itu.

”Ada kesepakatan antara PA dan Israel. PA belum pernah melanggar kesepakatan itu dan petugas keamanan tetap menjalankan tugas mereka selama operasi militer sesuai dengan perintah yang diberikan oleh pemerintah Palestina.”

Seorang tentara dari kelompok militer Palestina mengatakan pasukan Israel telah berhasil menghancurkan beberapa fasilitas, termasuk gudang yang menyimpan beberapa ledakan.

Namun, skala operasi yang besar dalam kota yang padat populasi serta memiliki kamp pengungsi dikritik oleh kepala kepala hak asasi manusia PBB. [Kantor kemanusiaan PBB menyuarakan "alarm"]

Bagi banyak penduduk seperti Fatina, akses langsung ke air minum, makanan, dan tempat berlindung kini menjadi sangat penting.

"Malam ini kami akan tidur di jalanan. Kami bahkan tidak bisa duduk di dalam rumah. Tidak ada tempat untuk kami maupun tetangga kami."

Warga Palestina khawatir kekerasan meningkat setelah serangan di Tepi Barat

Atmosfer di kamp pengungsi Jenin terasa seperti suasana di tempat lain, yakni Gaza setelah perang dengan Israel.

Namun, ini adalah wilayah kedudukan Tepi Barat; di mana dinamikanya jauh berbeda. Kini rasanya secara perlahan sesuatu yang jauh lebih berbahaya akan terjadi.

Kehancuran kamp itu terjadi setelah pasukan Israel meluncurkan operasi militer paling besar dalam 20 tahun terakhir.

Ketika ratusan tentara memasuki kamp itu pada Senin (3/7) pagi, tentara membalasnya dengan menembakan rudal dari dron – serangan udara belum pernah digunakan di Tepi Barat dalam dua dekade terakhir.

Mereka menghancurkan jalanan untuk menhilangkan apa yang mereka sebut sebagai bom militer di pinggir jalan.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved