Jutawan China Ini Tak Menyerah meski 27 Kali Gagal Ujian Masuk Universitas
Jutawan China, Liang Shi yang berusia 56 tahun, pantang menyerah meski 27 kali gagal ujian untuk masuk universitas. Ujian ini disebut Gaokao.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang jutawan China bernama Liang Shi (56), gagal ujian untuk masuk universitas di China untuk yang ke-27 kalinya.
Ujian masuk universitas di China ini disebut Gaokao.
Liang Shi telah mengikut Gaokao yang melelahkan selama empat dekade.
Ia berambisi untuk bisa masuk ke Universitas Sichuan dan menjadi seorang intelektual.
Liang Shi memiliki bisnis bahan bangunan yang ia dirikan setelah menjadi pekerja kasar di pabrik selama bertahun-tahun, yang membuatnya mengesampingkan pendidikan di universitas.
Untuk mengejar impiannya, Liang Shi menghabiskan waktu selama 12 jam untuk belajar.
Ia mempersiapkan diri untuk mengikuti Gaokao.
Baca juga: Viral Jajanan Oseng Batu Kerikil di China, Harganya sekitar Rp 30 Ribu per Porsi
Liang Shi melakukannya selama berbulan-bulan sebelum Gaokao selanjutnya.
"Sebelum saya mendapatkan hasilnya, saya merasa bahwa saya tidak akan bisa mendapatkan nilai yang cukup tinggi untuk masuk ke universitas elit," katanya kepada AFP.
"Tapi aku tidak berharap untuk tidak membuatnya menjadi (nilai) yang biasa," lanjutnya.
Gagal Lagi

Baca juga: China Larang Karyawan Sektor Keuangan Bergaya Hidup Elit dan Posting Barang Mewah di Medsos
Sesaat sebelum jam 10 malam pada Jumat (23/6/2023), bersama dengan ratusan ribu siswa sekolah menengah di seluruh provinsi Sichuan barat daya, ia dengan hati-hati mengetik informasi identifikasi ujiannya.
Ia menunggu hasil ujiannya dengan gugup.
Namun, Liang tahu bahkan sebelum dia melihat layarnya sendiri bahwa hasilnya tidak ideal.
“Semuanya selesai lagi tahun ini,” katanya pada dirinya sendiri, dikutip dari Hongkong FP.
“Sangat disesalkan,” lanjutnya.
Tahun 2023 ini, Liang Shi kurang 34 poin dari batas minimal provinsi utnuk masuk ke universitas mana pun di China.
Kegagalan berulangnya di masa lalu tidak menghalangi niatnya, karena ia berjanji untuk mencoba lagi tahun depan.
Hampir Menyerah

Baca juga: TikTok Investasi Miliaran Dolar AS di Asia Tenggara, Termasuk RI, Ekonom: Awas Banjir Produk China
Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, Liang Shi sekarang bertanya-tanya apakah kerja kerasnya akan menghasilkan sesuatu.
“Jika saya benar-benar tidak dapat melihat banyak harapan untuk perbaikan, tidak ada gunanya melakukannya lagi. Saya benar-benar bekerja sangat keras setiap hari,” katanya, dikutip dari Dimsum Daily.
Karena ia melakukannya selama empat dekade, Liang merasa belajar untuk persiapan Gaokao adalah gaya hidupnya.
Ia bahkan sulit membayangkan hidup tanpa melakukannya.
“Ini keputusan yang sulit untuk dibuat. Saya juga tidak mau menyerah,” katanya.
“(Jika saya) berhenti minum gaokao, setiap cangkir teh yang saya minum selama sisa hidup saya akan terasa menyesal,” katanya, menggambarkan gaokao seperti teh.
Gaokao adalah ujian masuk universitas di China.
Ujian ini diikuti oleh jutaan siswa sekolah menengah Tiongkok setiap tahun dan dianggap sebagai salah satu ujian terberat di dunia.
Tingkat kegagalan Gaokao sekitar 80 persen.
Gaokao dipandang sebagai penentu kritis dari prospek masa depan siswa karena memainkan peran utama dalam menentukan universitas dan perguruan tinggi mana yang dapat mereka daftari.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait China
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.