Senin, 6 Oktober 2025

Profil 5 Penumpang Kapal Selam Titan yang Hilang, Miliarder Inggris hingga Konglomerat Pakistan

Lima penumpang di kapal selam Titan yang hilang diantaranya adalah miliarder Inggris, Hamish Harding.

Kolase Tribunnews.com
Miliarder Inggris, Hamish Harding; konglomerat Pakistan dan putranya, Shahzada Dawood dan Suleman Dawood; CEO OceanGate, Stockton Rush; serta penyelam spesialis bangkai kapal Titanic, Paul-Henri Nargeolet (searah jarum jam). Berikut ini 5 profil penumpang kapal selam Titan yang hilang. 

Setelahnya, mereka akan melakukan penyelaman selama delapan jam ke Titanic menggunakan kapal selam Titan.

Kekayaan Rush diperkirakan lebih dari 12 juta dolar AS.

Baca juga: Tim SAR Dengar Dentuman Bawah Air saat Cari Kapal Selam Wisata Titanic yang Hilang

5. Paul-Henri Nargeolet

Paul-Henri Nargeolet, mantan anggota Angkatan Laut Prancis yang juga spesialis penyelaman bangkai kapal Titanic.
Paul-Henri Nargeolet, mantan anggota Angkatan Laut Prancis yang juga spesialis penyelaman bangkai kapal Titanic. (Dailymotion)

Paul-Henri Nargeolet memiliki pengalaman lebih dari 35 kali melakukan penyelaman ke bangkai kapal Titanic.

Ia merupakan direktur penelitian bawah air untuk RMS Titanic.

"Dia adalah spesialis dunia Titanic," kata Mathieu Johann, editor di Harper Collins, kepada Reuters.

Mantan anggota Angkatan Laut Prancis ini mulai meneliti dan menjelajahi bangkai kapal Titanic saat mulai bergabung dengan lembaga penelitian laut Prancis, Ifremer, pada 1986.

Selama penjelajahannya di bangkai kapal Titanic, Nargeolet membawa sekitar 5.500 objek ke permukaan, termasuk barang pribadi milik penumpang, seperti teropong dan surat.

Hingga saat ini, satu-satunya bagian kapal yang belum dijelajahi Nargeolet adalah ruang aman, tempat penyimpanan emas dan perhiasan.

Pria berusia 77 tahun ini dikenal sebagai sosok rendah hati, sangat tenang, namun berkemauan keras.

Kekayaan Nargeolet diperkirakan mencapai 1,5 miliar dolar Amerika.

Kronologi Hilangnya Kapal Selam Titan

Gambar tak bertanggal ini milik Ekspedisi OceanGate, menunjukkan kapal selam Titan mereka ditarik ke lokasi penyelaman di Everett, Washington. Tim penyelamat memperluas pencarian mereka di bawah air pada 20 Juni 2023, saat mereka berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal selam wisata selam Titan yang hilang di dekat bangkai kapal Titanic dengan lima orang di dalamnya dan oksigen terbatas. Semua komunikasi terputus dengan kapal Titan setinggi 21 kaki (6,5 meter) selama penurunan 18 Juni ke Titanic, yang berada di kedalaman tekanan yang menghancurkan lebih dari dua mil (hampir empat kilometer) di bawah permukaan Atlantik Utara.
Gambar tak bertanggal ini milik Ekspedisi OceanGate, menunjukkan kapal selam Titan mereka ditarik ke lokasi penyelaman di Everett, Washington. Tim penyelamat memperluas pencarian mereka di bawah air pada 20 Juni 2023, saat mereka berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal selam wisata selam Titan yang hilang di dekat bangkai kapal Titanic dengan lima orang di dalamnya dan oksigen terbatas. Semua komunikasi terputus dengan kapal Titan setinggi 21 kaki (6,5 meter) selama penurunan 18 Juni ke Titanic, yang berada di kedalaman tekanan yang menghancurkan lebih dari dua mil (hampir empat kilometer) di bawah permukaan Atlantik Utara. (Handout / Ekspedisi OceanGate / AFP)

Kapal selam Titan memulai perjalanannya menuju bangkai kapal Titanic pada Sabtu (17/6/2023), setelah dijatuhkan dari kapal induknya, Polar Prince.

Namun, satu jam 45 menit kemudian, kapal selam Titan kehilangan kontak dengan Polar Prince.

"Kira-kira satu jam 45 menit setelah jadwal penyelaman, Polar Prince kehilangan semua komunikasi dengan kapal selam Titan," kata Penjaga Pantai AS, Kapten Jamie Frederick, pada konferensi pers di Boston, Minggu (18/6/2023).

Sinyal terakhir dikirim sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat, menurut The Independent.

Kapal selam itu seharusnya muncul pada pukul 15.00 sore.

Namun, karena tak kunjung muncul, kru membunyikan alarm kepada pihak berwenang.

Diketahui, kapal selam Titan membawa cukup oksigen untuk kru selama 96 jam, yang membuat misi penyelamatan berpacu dengan waktu.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved