Selasa, 7 Oktober 2025

Ratusan gereja hancur akibat gelombang kekerasan di India

Para pemimpin Kristen di negara bagian Manipur, India timur laut, mengatakan ratusan gerenja hancur akibat konflik etnis, dan meminta…

“Itu mengerikan dan jahat. Saya tidak bisa makan atau tidur. Saya sangat trauma,” kata Khongsai.

“Saya rindu pergi ke gereja dan saya merasa bersalah karena tidak bisa menjalankan kewajiban agama sebagai umat Kristen.“

Ia mengingat pengalaman pergi ke gereja – yang saat itu hanya berupa bangunan dengan “atap kayu tipis“ – sejak ia berusia empat tahun untuk belajar membaca mazmur di desanya, yang berisi sekitar 130 keluarga suku Kuki.

Kebanyakan dari penduduk desa, seperti ayahnya, merupakan tentara dalam militer India.

Baca juga:

“Kebanyakan dari keluarga-keluarga yang tinggal di sini miskin dan tinggal di rumah-rumah kayu.

“Meski begitu, mereka mampu mengumpulkan uang bersama-sama untuk membangun gereja beton pada 2012. Orang tua saya dan tetangga saya telah kehilangan segalanya,” kata Khongsai.

Perempuan berusia 27 tahun itu menyandang gelar S2 dan ingin gabung ke dalam layanan masyarakat. Ia telah sampai di New Delhi, sedangkan orang tuanya pindah ke kota lain.

Saat mereka kabur, Khongsai membawa sertifikat dan dokumen-dokumen resmi lainnya. Ia tahu akan ada serangan berikutnya setelah apa yang ia alami pada 4 Mei.

“Sore itu, orang-orang radikal datang sebuah eskavator untuk menyerang desa Kuki, tetapi warga Meitei setempat menolak mereka masuk, sehingga mereka pergi ke daerah Wapokpi dan menghancurkan gereja Meitei di sana.”

 

Desa tempat tinggal Khongsai terletak dekat daerah Sugnu Bazar dan orang Meitei tinggal di desa-desa sekitar. Ia mengatakan orang Kuki dan orang Meitei memiliki hubungan baik di masa lalu dan sering berkunjung ke gereja masing-masing.

Manipur telah melewati masa-masa sulit yang dipenuhi bentrokan senjata. Di masa sulit itu, warga dari kedua komunitas sering berlindung di dalam gereja. Khongsai menyalahkan segelintir orang Meitei yang memicu kekerasan.

“Kekerasan masih terjadi di Manipur. Saya pikir kami tidak akan bisa pulang dan membangun kembali rumah dan gereja kami.“

Rindu akan gereja

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved