Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Zelensky Akui Serangan Balasan Ukraina Sedang Berlangsung

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui serangan balasan sedang berlangsung, meski tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Sergei SUPINSKY / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memberikan konferensi pers setelah pembicaraan mereka di Kyiv pada 10 Juni 2023. Zelensky mengakui serangan balasan sedang berlangsung, meski tidak memberikan rincian lebih lanjut. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui pada Sabtu (10/6/2023), militernya terlibat dalam "operasi serangan balasan dan defensif" melawan Rusia.

Komentarnya itu diungkapkan sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan upaya yang telah lama dibanggakan Ukraina untuk merebut kembali wilayah sedang berlangsung, Reuters melaporkan.

Namun Zelensky tidak mengungkapkan rincian serangan balasan tersebut.

Saat dimintai komentarnya mengenai klaim Putin bahwa Ukraina sudah memulai serangan balasan tetapi tidak memuat kemajuan, Zelensky mengangkat bahunya.

"Tindakan kontra-ofensif dan defensif sedang berlangsung di Ukraina, tetapi saya tidak akan mengatakan secara rinci pada tahap apa mereka berada," kata Zelensky.

"Mereka (para jenderal) semua dalam suasana hati yang positif."

Baca juga: Ukraina serang balik Rusia di beberapa wilayah perang

"Sampaikan itu kepada Putin," katanya sambil tersenyum, berdiri di samping Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang sedang berkunjung.

Ia mengatakan komentar Putin tentang serangan balasan itu "menarik."

"Penting bagi Rusia untuk selalu merasakan ini: Bahwa mereka tidak punya waktu lama, menurut saya."

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Ukraina dalam 24 jam terakhir melakukan upaya yang "gagal" untuk menyerang di wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia selatan - dua wilayah yang menjadi sasaran pertempuran sengit.

Kementerian itu juga menyebut Bakhmut, kota timur yang menurut Moskow direbut bulan lalu setelah 10 bulan pertempuran sengit.

Dalam pidato video malamnya, Zelensky sekali lagi memberikan sedikit detail sambil mendesak pasukannya untuk terus berperang.

"Terima kasih kepada semua orang yang memegang posisi mereka dan mereka yang maju," ujar Zelensky, menyinggung pasukan timur dan selatan, tempat pertempuran paling sengit.

Staf umum Ukraina mengatakan pasukannya telah memukul mundur serangan musuh di sekitar Bakhmut dan kota Maryinka yang telah lama dikepung.

Pasukan Rusia, katanya, terus menderita kerugian besar yang mereka coba sembunyikan.

Jenderal Oleksander Syrskyi, komandan pasukan darat yang mengendalikan operasi serangan balasan, memposting gambar di media sosial tentang ledakan yang katanya adalah sekelompok tentara Rusia yang dihancurkan di dekat Bakhmut.

Prajurit Ukraina ikut serta dalam latihan militer tidak jauh dari garis depan di wilayah Donetsk pada 8 Juni 2023. Anatolii Stepanov / AFP
Prajurit Ukraina ikut serta dalam latihan militer tidak jauh dari garis depan di wilayah Donetsk pada 8 Juni 2023. Anatolii Stepanov / AFP (Anatolii Stepanov / AFP)

Baca juga: Vladimir Putin: Serangan Balasan Ukraina Dimulai, Gagal Tembus Pertahanan Rusia

Juru bicara militer Ukraina Serhiy Cherevatyi melaporkan kemajuan baru di dekat Bakhmut.

"Kami mencoba ... untuk melakukan serangan terhadap musuh, kami melakukan serangan balik."

"Kami berhasil maju hingga 1.400 meter di berbagai bagian depan," kata Cherevatyi.

Ukraina telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa pihaknya merencanakan serangan balasan besar.

Namun mereka membantah operasi utama telah dimulai.

Dengan sedikit pelaporan independen dari garis depan, sulit untuk menilai keadaan pertempuran.

Kementerian Inggris: Ada Sedikit Kemajuan

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Ukraina telah melakukan operasi "signifikan" di beberapa bagian timur dan selatan dalam 48 jam terakhir, dengan pertahanan Rusia ditembus di beberapa tempat.

“Di beberapa daerah, pasukan Ukraina kemungkinan membuat kemajuan yang baik dan menembus garis pertama pertahanan Rusia."

"Di tempat lain, kemajuan Ukraina lebih lambat,” kata kementerian tersebut, yang juga menyebut kinerja militer Rusia beragam.

"Beberapa unit Rusia kemungkinan melakukan operasi pertahanan manuver yang kredibel sementara yang lain mundur dalam beberapa kekacauan, di tengah meningkatnya laporan tentang korban Rusia saat mereka mundur melalui ladang ranjau mereka sendiri."

Serangan balik Ukraina diperkirakan akan menggunakan ribuan pasukan yang telah dilatih dan diperlengkapi oleh Barat.

Tetapi Rusia telah membangun benteng besar di wilayah pendudukan untuk persiapan, sementara Kyiv juga tidak memiliki supremasi udara.

Wilayah selatan dipandang sebagai prioritas strategis utama untuk dorongan Ukraina yang dapat bertujuan untuk merebut kembali pembangkit nuklir terbesar di Eropa dan memotong jembatan darat Rusia ke semenanjung Laut Hitam Krimea yang diduduki, sehingga dapat memecah pasukan Rusia.

Analis militer Ukraina Oleksiy Hetman mengatakan kepada NV Radio bahwa kejadian beberapa hari ini hanyalah langkah awal.

"Apa yang terjadi sekarang bisa disebut 'pengintaian dalam pertempuran' - tahap pertama ofensif," kata Hetman.

"Tidak mungkin membuat kemajuan secara mendalam."

"Tujuannya adalah untuk memeriksa pertahanan musuh."

"Mari kita tunggu beberapa hari dan lihat."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved