Perang Saudara di Sudan
PBB: 17.000 Metrik Ton Makanan Di Sudan telah Dijarah, Ini Beberapa Kelompok di Balik Penjarahan Ini
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa sebanyak 17.000 metrik ton atau 18.700 ton makanan telah dijarah di Sudan yang dilanda konflik.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KHARTOUM - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa sebanyak 17.000 metrik ton atau 18.700 ton makanan telah dijarah di Sudan yang dilanda konflik.
Pernyataan tersebut disampaikan organisasi Bangsa-bangsa itu pada Rabu waktu setempat.
Dikutip dari laman Anadolu Agency, Rabu (4/5/2023), negara Afrika yang berkonflik itu telah dilanda kekerasan selama berminggu-minggu.
Dengan berlangsungnya pertempuran antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dengan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Perlu diketahui, program Pangan Dunia (WFP) memiliki lebih dari 80.000 metrik ton makanan di Sudan sebelum pertempuran pecah pada 15 April lalu.
Koordinator situasi utama di Darfur untuk badan pengungsi PBB, Toby Harward mengatakan bahwa pasukan tak terkendali, milisi, bandit dan penjahat berada di balik penjarahan ini.
Harward menyampaikan bahwa PBB berhubungan dengan pihak berwenang untuk memindahkan pasokan ke daerah yang lebih aman.
"Saya yakin bahwa kita mampu menyelamatkan apapun yang kita bisa. Melalui krisis kemanusiaan ini, penguatan kapasitas penegakkan hukum di Sudan, khususnya di Darfur, tentu akan sangat penting," jelas PBB.
Perang Saudara di Sudan
Ada Gencatan Senjata Idul Adha, Konflik di Sudan Masih Berlanjut, Serangan Udara Landa Khartoum |
---|
Tentara Sudan Umumkan Gencatan Senjata Sepihak untuk Peringati Hari Raya Idul Adha |
---|
Di Tanah Suci, Jemaah Haji Sudan Berdoa agar Allah Melakukan 'Intervensi' Akhiri Perang |
---|
Situasi Memburuk, KBRI Kembali Evakuasi Tiga WNI dari Wilayah Konflik di Sudan |
---|
Mesir Umumkan Perketat Aturan Visa bagi Warga Negara Sudan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.