Kamis, 2 Oktober 2025

Riwayat dua jenderal yang bertikai di jantung konflik Sudan

Ketegangan hubungan antara Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo telah berujung pada konflik yang melanda negara ini.

“Saya menggendong Amal saat gedung-gedung di sekitar kami dibombardir. Dia merasa sangat tidak sehat dan kesakitan,” jelas Faheem.

Keduanya akhirnya berhasil menyelamatkan diri dari daerah itu.

Faheem mengatakan kepada BBC bahwa dia baik-baik saja dan berharap bisa kembali menemui dokter dalam beberapa minggu ke depan untuk perawatan lanjutan, jika memungkinkan.

Beberapa orang telah dievakuasi, namun yang lainnya terjebak di rumah sakit-rumah sakit di berbagai wilayah selama berhari-hari.

Para pekerja dan sukarelawan mengatakan kepada BBC bahwa mereka telah menjalani hari-hari hidup di bawah “tekanan psikologis yang luar biasa karena kekurangan makanan dan minuman”, serta menghadapi ketakutan akan penembakan tanpa pandang bulu yang terjadi di sekitar mereka.

“Kami mendengar suara pengeboman dan tembakan,” kata Ashraf, yang menemani kerabatnya yang terluka ke rumah sakit Sudan kepada BBC.

“Rumah sakit menghadapi situasi kritis, tanpa air dan listrik, yang membahayakan nyawa pasien,” Ashraf memperingatkan.

Seorang dokter yang kami ajak bicara, yang telah terjebak di rumah sakit yang sama selama tiga hari, membenarkan bahwa kondisinya semakin memburuk.

“Rumah sakit menghadapi situasi mendesak: gangguan pasokan air dan listrik, sehingga pasien yang tersisa berada dalam posisi genting,” kata dia.

Dia mengatakan bahwa meskipun rumah sakit telah menerima bantuan makanan, dia mengkhawatirkan apa yang akan terjadi jika bangunan tersebut dihantam bom.

“Mereka sedang berusaha mengevakuasi rumah sakit saat ini, berkoordinasi dengan otoritas terkait tetapi tidak ada rencana evakuasi yang tepat, yang menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut karena lokasinya ada di daerah berisiko tinggi, rentan terhadap potensi serangan,” katanya kepada BBC.

Di seluruh media sosial, video-video yang telah diverifikasi oleh BBC menunjukkan orang-orang dievakuasi dari sebuah rumah sakit diiringi suara tembakan yang terdengar di latar belakang.

Di tempat lain, seorang petugas kesehatan terlihat berusaha meyakinkan pasien mengenai persediaan oksigen yang hampir habis, sedangkan seorang perempuan terdengar berteriak meminta tolong di belakangnya.

Dalam video lain yang dikirim langsung ke BBC, sejumlah perempuan tampak berlindung di ruang bawah tanah sebuah rumah sakit dalam kegelapan, sambil menyiapkan makanan untuk berbuka puasa.

Serikat Dokter Sudan telah mengeluarkan pernyataan mendesak yang menyerukan agar fasilitas kesehatan dilindungi serta mengizinkan perjalanan yang aman untuk ambulans.

Mereka menyebut pengeboman sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum humaniter internasional dan meminta masyarakat internasional untuk membantu mereka.

*Nama-nama narasumber di rumah sakit telah diubah untuk melindungi keselamatan mereka.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved