Selasa, 30 September 2025

AS Tangkap Polisi Rahasia China yang Sempat Dirikan Kantor di Manhattan

Departeman Kehakiman Amerika Serikat menangkap dua warga New York, menuduh mereka membantu pemerintah China mendirikan kantor polisi rahasia.

Daily Hive Vancouver
Ilustrasi penangkapan. - Departeman Kehakiman Amerika Serikat menangkap dua warga New York yang diduga membantu pemerintah China mendirikan kantor polisi rahasia di Manhattan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) pada Senin kemarin menangkap dua warga New York, menuduh mereka membantu pemerintah China mendirikan kantor polisi rahasia di Manhattan, dan berusaha menyembunyikan bukti itu dari FBI.

Pemerintah AS juga mendakwa 44 warga negara China dengan 'skema represi' yang menargetkan orang Amerika secara online.

'Harry' Lu Jianwang yang berusia 61 tahun dan Chen Jinping yang berusia 59 tahun ditangkap Selasa pagi di rumah masing-masing di Bronx dan Manhattan.

Mereka didakwa dengan konspirasi untuk bertindak sebagai agen pemerintah China dan menghalangi proses peradilan.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (18/4/2023), DOJ menegaskan bahwa mereka menghadapi hukuman 25 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Baca juga: China Diam-diam Dirikan Kantor Polisi Rahasia di Manhattan, Untuk Intimidasi Para Pembangkang di AS

Menurut Jaksa federal, kedua pria itu memiliki 'hubungan kepercayaan jangka panjang' dengan Kementerian Keamanan Publik China (MPS), yang mereka bantu 'secara diam-diam membuka dan mengoperasikan kantor polisi MPS ilegal di wilayah AS'.

Pos terdepan dari MPS cabang Fuzhou beroperasi dari gedung perkantoran di Pecinan Manhattan, hingga digerebek dan ditutup oleh FBI pada Oktober 2022.

"(Republik Rakyat China) melalui aparat keamanannya yang represif, mendirikan kehadiran fisik rahasia di Kota New York untuk memantau dan mengintimidasi para pembangkang dan mereka yang kritis terhadap pemerintahnya," kata Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan bahwa ini tindakan yang 'jauh melampaui batas-batas perilaku negara atau bangsa yang dapat diterima'.

Pengacara AS, Breon Peace dari Distrik Timur New York, menyebut keberadaan kantor polisi rahasia itu sebagai 'pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan bangsa', dengan mengatakan bahwa kantor itu tidak memiliki tempat di Kota New York 'atau komunitas Amerika manapun'.

Baca juga: Tanggapi Ancaman Invasi China, Taiwan Beli 400 Rudal Anti-Kapal dari AS

Tuduhan penghalang keadilan didasarkan pada klaim FBI bahwa Lu dan Chen telah menghapus percakapan dengan pejabat MPS dari telepon yang disita otoritas AS selama penggerebekan Oktober 2022 di kantor polisi yang diduga.

DOJ juga telah mengumumkan dua kasus terhadap total 44 warga negara China, menuduh mereka menggunakan internet untuk mengancam dan melecehkan 'para pembangkang China yang berlokasi di seluruh dunia', termasuk AS.

Menurut Jaksa Penuntut, 34 petugas MPS adalah bagian dari 'pertanian troll' yang dijuluki 'Kelompok Kerja Proyek Khusus 912'.

Sepuluh lainnya, termasuk karyawan MPS dan Cyberspace Administration of China, juga didakwa dengan 'konspirasi yang melanggar hukum untuk mentransfer alat identifikasi'.

Semua tinggal di luar AS dan hingga kini tetap bebas.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan