Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Tembak Mati 2 Pria Palestina di Tepi Barat, 2 Lainnya Melarikan Diri

Israel tembak mati 2 pria Palestina di Tepi Barat, 2 lainnya melarikan diri. Israel melakukan operasi militer setelah ditembaki dari sebuah mobil.

Editor: Nuryanti
AFP/JAAFAR ASHTIYEH
Penjaga perbatasan Israel membidik selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina menyusul demonstrasi untuk mengecam "pawai bendera" nasionalis tahunan melalui Yerusalem, di pos pemeriksaan Hawara yang dikuasai Israel dekat Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada 29 Mei 2022. - Militer Israel menembak 2 pria Palestina di Tepi Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan militer Israel menembak mati dua warga Palestina di Kota Nablus pada Selasa (11/4/2023).

Israel menargetkan kedua warga Palestina itu karena dianggap sebagai ancaman atau melakukan aksi terorisme.

“Saya memuji tindakan tentara yang melenyapkan dua teroris yang menembaki mereka di dekat Elon Moreh (dekat kota Nablus di Tepi Barat),” kata Yoav Gallant di Twitter pada hari Selasa (11/4/2023).

"Operasi sukses mereka mencegah serangan terhadap warga Israel," kata Yoav Gallant kemudian dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan pasukannya 'menetralkan' dua pria dan menemukan senapan dan pistol di tempat kejadian.

Baca juga: Seorang Remaja Palestina Dibunuh Pasukan Israel di Kamp Pengungsi Jericho

Tentara Israel mengatakan, empat orang Palestina telah melepaskan tembakan ke pemukiman Elon Moreh dari sebuah kendaraan.

Mereka kemudian ditembak oleh tentara Israel.

Setelah baku tembak ini, tentara Israel menemukan tiga senjata di tempat kejadian.

Tentara Israel mengatakan, dua pria bersenjata Palestina lainnya melarikan diri.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah mengevakuasi seorang warga Palestina yang terluka, yang ditembak di bahu, ke sebuah rumah sakit di Nablus, seperti diberitakan Middle East Eye.

Seorang tentara Israel menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa Palestina selama protes di desa Beita, selatan Nablus di Tepi Barat yang diduduki, pada 10 April 2023, menentang pawai oleh pemukim ke pos terdepan Israel di Eviatar. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP)
Seorang tentara Israel menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa Palestina selama protes di desa Beita, selatan Nablus di Tepi Barat yang diduduki, pada 10 April 2023, menentang pawai oleh pemukim ke pos terdepan Israel di Eviatar. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP) (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Baca juga: 2 Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Pemukiman Tepi Barat, Palestina

Israel Tahan Jenazah Warga Palestina

Sumber lokal Palestina dari Kota Nablus mengatakan, jenazah kedua pria tersebut yang diidentifikasi sebagai Mohammed Abu Dhraa dan Soud al-Titi telah diambil oleh militer Israel.

Soud Al-Titi adalah anggota pasukan keamanan Otoritas Palestina, sedangkan Mohammed Abu Dhraa adalah mantan tahanan yang menghabiskan tujuh tahun di penjara Israel, kata sumber tersebut, seperti diberitakan Al Jazeera.

Israel telah menahan jenazah warga Palestina sebagai kebijakan hukuman selama beberapa dekade.

Namun, kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa praktik ini telah meningkat secara signifikan sejak 2015.

Menurut Pusat Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Yerusalem, Israel saat ini menahan setidaknya 105 jenazah Palestina di kamar mayat.

Tindakan ini disebut hukuman kolektif terhadap keluarga yang seringkali tidak dapat memperoleh penutupan tanpa penguburan.

Selama setahun terakhir, tentara Israel telah sering melakukan penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki.

Seorang pengunjuk rasa Palestina melemparkan tabung gas air mata kembali ke tentara Israel selama protes di desa Beita, selatan Nablus di Tepi Barat yang diduduki, pada 10 April 2023, menentang pawai oleh pemukim ke pos terdepan Israel di Eviatar. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP)
Seorang pengunjuk rasa Palestina melemparkan tabung gas air mata kembali ke tentara Israel selama protes di desa Beita, selatan Nablus di Tepi Barat yang diduduki, pada 10 April 2023, menentang pawai oleh pemukim ke pos terdepan Israel di Eviatar. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP) (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Baca juga: 1.500 Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Selama Paskah Yahudi

Di bawah pemerintahan paling kanan dalam sejarah Israel, Perdana Menteri Netanyahu, yang dilantik pada akhir tahun lalu, penggerebekan telah meningkat dan memakan banyak korban warga sipil.

Lebih dari 90 warga Palestina tewas dan setidaknya 19 warga Israel dan asing tewas sejak Januari 2023.

Ketegangan Israel dan Palestina Meningkat

Ketegangan semakin tinggi saat bulan suci Ramadhan dan Paskah Yahudi yang bertepatan.

Beberapa penggerebekan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pekan lalu dan serangan terhadap jemaah Palestina memicu serangan roket ke Israel yang ditanggapi dengan serangan Israel di Gaza , Libanon selatan, dan Suriah.

Pada Selasa (11/4/2023), Israel mengatakan akan melarang pengunjung dan turis Yahudi dari kompleks Masjid Al-Aqsa sampai akhir Ramadhan.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Israel juga melarang kunjungan orang Yahudi ke kompleks masjid Al-Aqsa selama 10 hari terakhir Ramadhan.

Pekan lalu, tersangka pria bersenjata Palestina membunuh tiga pemukim dan serangan serudukan beberapa jam kemudian menewaskan seorang turis Italia.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu.

Pelayat Palestina membawa jenazah Ayed Slim selama pemakamannya di desa Azzun di Tepi Barat yang diduduki, pada 9 April 2023. - Tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina di utara Tepi Barat yang diduduki pada 8 April, warga Palestina kata kementerian kesehatan. (Photo by jaafar ashtiyeh / AFP)
Pelayat Palestina membawa jenazah Ayed Slim selama pemakamannya di desa Azzun di Tepi Barat yang diduduki, pada 9 April 2023. - Tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina di utara Tepi Barat yang diduduki pada 8 April, warga Palestina kata kementerian kesehatan. (Photo by jaafar ashtiyeh / AFP) (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Pada Senin (10/4/2023), pelayat Palestina berkumpul untuk pemakaman seorang anak laki-laki bernama Mohammad Balhan (15) yang ditembak mati oleh pasukan Israel selama penggerebekan di kamp pengungsi Aqabat Jaber, dekat Jericho di Lembah Yordan.

Kementerian kesehatan Palestina mengatakan Mohammad Balhan menderita luka tembak di kepala, dada, dan perutnya.

Asosiasi Tahanan Palestina mengatakan militer Israel menangkap setidaknya dua orang selama penggerebekan itu.

“Kami mendesak dunia untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah (Israel) ini atas kejahatannya,” kata Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh pada awal sesi pemerintah mingguan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved