1,8 Jutaan Bom Bekas Perang Vietnam di Laos Dipindahkan dari Area Seluas 80.000 Hektar
Sebanyak 1.808.254 persenjataan yang belum meledak (UXO) telah dipindahkan dari area seluas 80.000 hektar.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, VIENTIANE - Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Laos mengatakan bahwa lebih dari 1,8 juta bom yang tidak meledak dibersihkan di Laos sejak 1996 hingga Februari 2023.
Sebanyak 1.808.254 persenjataan yang belum meledak (UXO) telah dipindahkan dari area seluas 80.000 hektar.
Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Padeumphone Sonthany menegaskan bahwa langkah ini menjadikan tanah tersebut aman untuk pertanian dan bentuk pengembangan pertanian lainnya.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (8/4/2023), angka tersebut diumumkan dalam konferensi pers di ibu kota negara itu, Vientiane pada Selasa, tepat saat perayaan Hari Internasional tahunan ke-18 untuk Kesadaran UXO atau Tambang.
Baca juga: Tersangka Bom Kafe St Petersburg Didakwa Terorisme atas Tewasnya Blogger Rusia Vladlen Tatarsky
Laos merupakan negara yang paling banyak dibom di dunia.
Dari 1964 hingga 1973, militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan lebih dari dua juta ton bom di negara itu selama Perang Vietnam.
Angka ini lebih banyak daripada junlah bom gabungan Jerman dan Jepang selama Perang Dunia II.
Diperkirakan sekitar 30 persen bom yang dijatuhkan tidak meledak.
AS dahulu melakukan kampanye pengeboman yang berkepanjangan yang disebut sebagai 'Perang Rahasia' di Laos selama Perang Vietnam.
Ini merupakan upaya untuk mengganggu jalur pasokan antar negara dan Vietnam.
Skala serangan yang dilakukan secara rahasia oleh CIA diungkapkan selama sidang kongres tahun 1971, serta oleh investigasi media AS.
Dari 1,8 juta UXO yang dilepas dan diledakkan secara aman selama periode tersebut, 1.056.393 adalah bom cluster.
Baca juga: Tim Penjinak Bom Hong Kong Ledakan Granat Perang Dunia II di Jalur Pendakian Happy Valley
Sedangkan 4.336 lainnya dicirikan sebagai bom 'besar', dan 2.456 adalah ranjau darat.
Sekitar 745.069 jenis amunisi lain dimasukkan dalam statistik, mengutip laporan media Laos sejak Rabu lalu.
Laporan tersebut mengatakan bahwa 2.846 orang telah terlibat dalam kecelakaan terkait UXO antara 2015 dan 2022, dan orang-orang dari 4.092 desa di seluruh negeri pun telah dididik tentang risiko yang ditimbulkan oleh UXO.
Ia menambahkan bahwa amunisi terus menimbulkan ancaman besar bagi warga sipil dan tetap menjadi penghalang peningkatan produksi pertanian.
Perlu diketahui, padi adalah produk pertanian utama di Laos, dengan lebih dari 60 persen lahan subur digunakan untuk penanamannya.
Diperkirakan sekitar 80 juta bom hidup yang belum meledak masih tersembunyi di Laos.
Ini merupakan hasil dari 270 juta bom curah yang sebelumnya dijatuhkan pasukan AS di negara tersebut.
Protes Imigrasi di Chicago Dibubarkan Pakai Gas Air Mata, Ratusan Pendemo Ditangkap |
![]() |
---|
Donald Trump dan Xi Jinping Berbicara via Telepon, TikTok dan Perdagangan Jadi Topik Utama |
![]() |
---|
Presiden Prabowo akan Singgah di Osaka Jepang Sebelum ke Amerika Serikat |
![]() |
---|
Prabowo Pertama Kali ke Sidang Umum PBB, Indonesia Punya Suara di Forum Dunia? |
![]() |
---|
Venezuela Unjuk Gigi, Pamer Tunggangi Jet Tempur Buatan Rusia untuk Gertak AS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.