Konflik Palestina Vs Israel
AS Kecam Serangan Roket dari Lebanon dan Gaza, Sebut Israel Berhak Bela Diri
AS mengecam serangan roket dari Lebanon dan Gaza. AS menyebut Israel berhak membela diri dengan meluncurkan serangan balasan ke Lebanon pada hari ini.
Rapat Militer Israel
Sebelum Israel meluncurkan serangan ke Lebanon dan Gaza pada Jumat (7/4/2023) pagi, pemerintah Israel mengadakan pertemuan militer.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengadakan konsultasi dengan pejabat tinggi pertahanan pada Kamis (6/4/2023).
Kemudian, kabinet keamanan tingkat tinggi akan bersidang pada pukul 20.30 waktu setempat untuk memutuskan langkah negara selanjutnya.
Pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Israel menginstruksikan misinya kepada masyarakat global, Israel akan menanggapi serangan roket dari Lebanon, seperti dikutip dari Reuters.
Rapat ini diadakan sebelum serangan Israel ke Lebanon dan Gaza pada Jumat (7/4/2023) pagi.

Tanggapan PBB
Pasukan Sementara PBB (UNIFIL) di Lebanon menyerukan pengekangan setelah tembakan roket dari Lebanon.
“Situasi saat ini sangat serius. UNIFIL mendesak menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut,” kata pasukan yang berpatroli di wilayah perbatasan Israel dan Lebanon.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengutuk rentetan roket dari Lebanon.
"Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri secara maksimal," katanya.
Dewan Keamanan PBB mengadakan sesi darurat pada Kamis (7/4/2023) untuk membahas kekerasan baru-baru ini di Yerusalem.
Beberapa anggota Dewan Keamanan PBB mendorong panel PBB untuk mengeluarkan pernyataan mengutuk Israel atas pemukulan terhadap jemaah Muslim di Masjid Al-Aqsa.
Sejumlah anggota Dewan Keamanan PBB juga menyarankan untuk memasukkan kecaman atas tembakan roket dari Lebanon dan Gaza ke Israel.

Baca juga: 165 Orang Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, setelah Polisi Tangkap 350 Jemaah Palestina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.