Ramadan: Kehidupan pemain Muslim di Liga Primer Inggris
Gelandang tengah Everton Abdoulaye Doucoure berbicara kepada BBC Sport tentang kepercayaannya sebagai Muslim, berpuasa di bulan Ramadan,…
Rasa memiliki itu meluas ke Liga Premier dan Inggris secara keseluruhan, yang disebut Doucoure sebagai "salah satu negara terbaik di Eropa".
Ketika ditanya apakah ia pernah berada dalam situasi di mana ia merasa dipaksa untuk berkompromi dengan imannya, ia menjawab: "Kami merasa sangat percaya diri di sini, sangat diterima, dan semuanya ada untuk memfasilitasi orang-orang Muslim.
"Di Liga Primer Anda bebas untuk melakukan apa saja yang cocok dengan Anda, mereka tidak akan pernah melakukan apapun yang bertentangan dengan kepercayaan Anda dan ini bagus.
"Saya lahir di Prancis dan pernah bekerja di sana, tetapi antara Prancis dan Inggris ada perbedaan besar. Orang Inggris adalah contoh yang bagus.
"Kadang-kadang Anda perlu mendengarkan orang-orang dan memahami apa arti iman bagi mereka. Ini bukan pilihan — penting bagi kami untuk melindungi iman kami 100%.
"Saya selalu ingin berada di Liga Primer dan saya ingin tinggal lebih lama di sini. Ini adalah liga terbaik bagi pemain Muslim."
Mengapa Salah 'sempurna'
Situasi Everton terbilang unik dibandingkan dengan klub-klub lain karena Doucoure, Idrissa Gueye, dan pemain internasional Belgia Amadou Onana membentuk lini tengah yang semuanya Muslim.
Ketiganya punya "hubungan yang kuat" di dalam dan di luar lapangan, salat berjamaah di ruang ganti dengan Gueye sebagai imamnya, dan pergi ke masjid untuk salat Jumat.
Doucoure menambahkan: "Kami berbicara bahasa yang sama sehingga sangat dekat dan bermain bersama di lini tengah, yang membuat kami lebih dekat lagi.
"Kami selalu salat bareng dan meminta ruang untuk salat. Orang-orang sangat ramah dan memberi kami ruang. Idrissa biasanya jadi imam karena dia yang paling tua dan punya suara yang bagus."
Dan Doucoure mengesampingkan persaingan sepak bola ketika ditanya tentang pemain panutannya.
"Saya suka Sadio Mane, saya suka Muhammad Salah," katanya tentang duo pemain Muslim yang membentuk lini serangan ampuh untuk Liverpool sebelum Mane bergabung dengan Bayern Muenchen musim panas lalu.
"Ini bukan tentang sepak bola - Anda tahu kenyataan di antara klub - tetapi sebagai manusia saya mengaguminya [Salah].
"Sebagai pesepakbola Anda selalu ingin menjadi contoh dan Muhammad Salah adalah salah satunya. Dia berprestasi di klubnya sehingga orang-orang menyukainya, tetapi mereka juga belajar tentang agamanya, Islam. Ia adalah teladan yang baik bagi kami dan sempurna.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.