Selasa, 30 September 2025

Trending

Kekurangan Amunisi, Tentara Rusia Dilaporkan Berperang Menggunakan Sekop

Pejabat Inggris sebut tentara Rusia terpaksa berperang dengan menggunakan sekop karena kurangnya amunisi artileri.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Aris Messinis / AFP
Prajurit Ukraina menyalakan api dengan mesiu untuk menghangatkan diri di dekat kota Bakhmut di wilayah Donbas pada 5 Maret 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Pihak Inggris menyebut tentara Rusai berperang menggunakan sekop karena kekurangan amunisi. 

Secara terpisah, menulis di saluran Telegram layanan pers perusahaannya pada hari Minggu, Prigozhin mengatakan amunisi yang telah dijanjikan oleh Moskow pada bulan Februari belum tiba.

Dia menambahkan dirinya tidak yakin apakah penundaan itu disebabkan oleh "birokrasi biasa atau pengkhianatan."

Komentar itu adalah tanda ketegangan terbaru antara Prigozhin dan pemerintah.

Kedua belah pihak menghadapi tantangan dalam memasok pasukan garis depan melintasi pedesaan Ukraina dengan amunisi dan peralatan.

Institute for the Study of War (ISW), sebuah organisasi di Washington, mengatakan bahwa pasukan Ukraina kemungkinan telah mundur sebagian dari Bakhmut.

Tetapi masih terlalu dini untuk mengatakan apakah langkah itu akan mengarah pada penarikan penuh.

Mengutip laporan media Ukraina, ISW mengatakan dalam pengarahan analisis bahwa pasukan Rusia belum menyeberangi Sungai Bakhmutka dan mencapai pusat kota.

Zelensky bertemu dengan para pemimpin militer utamanya pada hari Senin untuk membahas situasi tersebut.

"Mereka mendukung kelanjutan operasi pertahanan dan semakin memperkuat posisi kami di Bakhmut," demikian pernyataan dari kantor kepresidenan.

Prajurit Brigade Kholodny Yar ke-93 menembak pasukan pendudukan Rusia dengan mortir MO-1220-RT buatan Prancis pada Jumat (3/3/2023). Pasukan Ukraina bertahan di Kota Bakhmut, meski Wagner Rusia mengklaim telah mengepung Kota Bakhmut dan memblokir akses masuk dan keluar. Laporan foto dari departemen PR Brigade Bakhmut.
Prajurit Brigade Kholodny Yar ke-93 menembak pasukan pendudukan Rusia dengan mortir MO-1220-RT buatan Prancis pada Jumat (3/3/2023). (General Staff of the Armed Forces of Ukraine)

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-378: Kelompok Pro-Ukraina Diduga Lakukan Serangan Nord Stream

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dalam perjalanan ke Yordania, meremehkan pentingnya kemungkinan kemenangan Rusia di Bakhmut.

"Saya pikir itu lebih merupakan nilai simbolis daripada nilai strategis dan operasional," katanya kepada wartawan.

"Jatuhnya Bakhmut tidak berarti bahwa Rusia telah mengubah gelombang pertarungan ini,” katanya, menurut Reuters.

Bakhmut sebelumnya adalah kota pertambangan dengan penduduk sekitar 80.000 jiwa.

Kini kota itu hanya memiliki beberapa ribu warga sipil yang tersisa di dalamnya dan kota-kota sekitarnya.

Mereka yang tinggal kebanyakan orang tua dan mereka yang tidak mau atau tidak dapat pergi.

Rekaman drone yang dirilis pada hari Senin oleh militer Ukraina menunjukkan seluruh lingkungan menjadi puing-puing dan debu.

Tetapi angkatan bersenjata Ukraina mengatakan mereka terus bertahan, setidaknya untuk saat ini.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan