Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Identifikasi Tentaranya yang Dieksekusi Pasukan Rusia, Sempat Hilang di Bakhmut
Ukraina mengidentifikasi tentaranya yang dieksekusi oleh pasukan Rusia. Tentara itu sempat hilang di Kota Bakhmut, Ukraina sejak awal Februari 2023.
TRIBUNNEWS.COM - Pihak militer Ukraina mengidentifikasi tentaranya yang dieksekusi oleh pasukan Rusia.
Dalam video yang beredar, tentara yang diduga menjadi tawanan Rusia itu dibunuh secara kejam.
“Menurut data awal, pria yang dieksekusi itu adalah prajurit Ukraina dari brigade mekanik terpisah ke-30 bernama Tymofiy Mykolayovych Shadura,” kata Militer Ukraina di Telegram pada Selasa (7/3/2023).
Tentara itu hilang sejak 3 Februari 2023 di tengah pertempuran di dekat Kota Bakhmut, Ukraina timur.
Pihak Ukraina mengatakan jasad tentara itu berada di wilayah yang saat ini dikuasai oleh pasukan Rusia.
“Konfirmasi terakhir atas identitasnya dapat dilakukan setelah jenazahnya dikembalikan,” kata Militer Ukraina, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Kanselir Jerman: Akhiri Konflik di Ukraina Kuncinya Ada di Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam video pembunuhan kejam terhadap tentara Ukraina yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Rekaman itu menunjukkan pasukan Rusia yang membunuh seorang tawanan perang Ukraina dengan serangkaian ledakan dari senjata serbu.
Seorang tentara Ukraina itu ditahan berdiri di parit dangkal.
Ia mengenakan kamuflase dan merokok.
Pria itu berkata "Slava Ukraini!" atau "Kejayaan bagi Ukraina", sebelum beberapa tembakan terdengar.
Korban merosot ke tanah saat peluru senjata otomatis berulang kali mengenai tubuhnya.
Sebuah suara dalam bahasa Rusia terdengar berkata, "Die bi*ch".

Baca juga: Ukraina Desak ICC Selidiki Video yang Menunjukkan Tentara Rusia Bunuh Tawanan Perang
Presiden Zelensky Beri Penghormatan
Presiden Zelensky memberikan penghormatan pada tentara Ukraina yang dibunuh secara kejam oleh pasukan Rusia dalam rekaman video yang beredar.
"Saya ingin kita semua bersatu untuk menanggapi kata-katanya, 'Puji pahlawan. Kemuliaan bagi para pahlawan. Kemuliaan bagi Ukraina.' Dan kita akan menemukan pembunuhnya," katanya dalam pidato Senin (6/3/2023) malam.
Presiden Zelensky mengatakan Ukraina tidak akan melupakan prestasi setiap orang yang hidupnya memberikan kebebasan kepada Ukraina selamanya.
Ukraina Minta ICC Selidiki Pembunuhan Tentaranya

Baca juga: Kanselir Jerman: Akhiri Konflik di Ukraina Kuncinya Ada di Rusia
Jaksa agung Ukraina, Andriy Kostin mengatakan di Telegram, dinas keamanan Ukraina mendaftarkan penembakan itu sebagai kasus kriminal di bawah hukum pidana.
Hukum pidana itu mencakup pelanggaran Undang-undang perang dan bea cukai.
"Bahkan perang memiliki hukumnya sendiri," katanya, seraya menambahkan jaksa dari kantornya akan memimpin kasus tersebut, dikutip dari The Moscow Times.
“Ada aturan hukum internasional yang secara sistematis diabaikan oleh rezim kriminal Rusia. Tapi cepat atau lambat, akan ada hukuman,” lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga menuntut Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menyelidiki rekaman mengerikan yang beredar di media sosial tentang pembunuhan tentara Ukraina.
“Video mengerikan dari tawanan perang Ukraina yang tidak bersenjata yang dieksekusi oleh pasukan Rusia hanya karena mengatakan 'Kemuliaan bagi Ukraina'. Bukti lain perang ini adalah genosida,” tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di media sosial pada Senin (6/3/2023).
Dmytro Kuleba mengatakan penting agar Jaksa Karim Khan meluncurkan penyelidikan ICC segera atas kejahatan perang yang keji ini dan menuntut agar pelaku diadili.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.