Tradisi Musim Semi Orang Jepang Makan Ikan Shirouo Yang Disajikan Masih Hidup

Dengan kata lain, fakta bahwa itu disebut "Shirauo" di daerah Kansai adalah penyebab kebingungan dengan ikan "Shirouo".

Whitetail asli (shirouo) adalah ikan dari keluarga Cyprinidae, jadi itu adalah spesies yang sama sekali berbeda.

Kedua ikan (shirouo dan shirauo) memiliki kesamaan bahwa mereka berukuran kecil.

Ikan ekor putih (shirouo) dapat dilihat melalui bagian dalam tubuh dan memiliki kepala bulat dan tembus cahaya transparan.

Sedangkan Shirauo warna tubuh ikan ekor putih dan kepalanya runcing.

Ngomong-ngomong, Shirouo dan Shirauo juga memiliki kanji yang berbeda, dan Shirouo ditulis sebagai "ikan polos (raw fish)" dan Shirouo ditulis sebagai "ikan putih".

Karakter kanji mewakili karakteristik masing-masing tubuh, jadi jika  mengingatnya, kita  akan dapat membedakannya dengan lancar di masa depan.

Kedua spesies ini juga memiliki habitat yang berbeda.

Habitat Shirauo yang terkenal adalah daerah air tawar di sekitar Kasumigaura.

Dapat dikatakan bahwa lingkungan hidup benar-benar berbeda dari whitetail yang hidup di wilayah air laut.

Ikan Shirouo ini memang sudah sejak lama ratusan tahun lalu jadi budaya makan bagi bangsa Jepang dengan harapan memulai tahun yang lebih sukses lagi di masa depan sejak dimulainya musim semi. Dimakan justru saat masih hidup. Kalau sudah mati malah dianggap kurang ada rasanya, kurang enak. Bisa juga dibuat tempura setelah dikumpulkan jadi satu beberapa ikan kecil tersebut.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: [email protected]  Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.