Selasa, 30 September 2025

Militer Kanada dan AS Tembak Objek Asing di Langit Kanada Pakai Jet Tempur F-22

Militer Kanada dan AS tembak objek asing di perbatasan langit Kanada dan Amerika Serikat pakai Jet Tempur F-22 yang meluncurkan rudal AIM 9X.

Editor: Nuryanti
Sean Kilpatrick / POOL / AFP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara selama konferensi pers di Rideau Cottage 25 Juni 2021 di Ottawa, Kanada - Kanada dan AS menembak jatuh objek tak dikenali di langit Kanada. 

TRIBUNNEWS.COM - Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) menembak jatuh objek tak dikenal di atas Kanada utara, perbatasan dengan Amerika Serikat (AS).

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan langkah ini diambil atas perintahnya bersama Presiden AS, Joe Biden.

"Saya memerintahkan pencopotan objek tak dikenal yang melanggar wilayah udara Kanada."

"Komando NORAD menembak jatuh objek tersebut di atas Yukon," tulisnya di Twitter, Sabtu (11/2/2023), dikutip dari TASS.

Ia mengatakan objek tersebut ditembak jatuh oleh jet tempur F-22 AS.

Justin Trudeau juga mengatakan telah membahas masalah tersebut dengan Presiden AS Joe Biden.

Baca juga: Setelah Balon Mata-mata China, Giliran Objek Misterius Seukuran Mobil Ditembak Jatuh Jet Tempur AS

Dalam kata-katanya, militer Kanada harus menemukan puing-puing objek dan mempelajarinya.

Sebelumnya, Televisi Global News melaporkan NORAD memantau satu atau dua objek tak dikenal di wilayah udara Kanada.

Sumber saluran mencurigai benda itu bisa jadi balon mata-mata.

Militer Kanada dan AS Tembak Objek Asing di Langit Kanada

Brigjen Sekretaris Pers Pentagon, Jenderal Pat Ryder mengatakan objek itu awalnya terdeteksi di atas Alaska.

Kemudian, objek itu dipantau oleh militer AS dan Kanada.

"NORAD (North American Aerospace Defense Command) mendeteksi objek tersebut di atas Alaska Jumat malam."

"Dua pesawat F-22 memantau objek tersebut di wilayah udara AS, melacaknya dengan cermat dan meluangkan waktu untuk mengkarakterisasi sifat objek tersebut," kata Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, dikutip dari TASS.

"Pemantauan berlanjut hari ini (Sabtu) saat objek melintas ke wilayah udara Kanada," lanjutnya.

Presiden AS Joe Biden menghadiri pertemuan darurat untuk membahas serangan rudal di wilayah Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina dengan anggota G7 di sela-sela KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, di pulau resor Indonesia Bali pada 16 November , 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Presiden AS Joe Biden menghadiri pertemuan darurat untuk membahas serangan rudal di wilayah Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina dengan anggota G7 di sela-sela KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, di pulau resor Indonesia Bali pada 16 November , 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP) (AFP/SAUL LOEB)

Baca juga: Senat AS Marah, Sebut Militer Lamban karena Tunggu 7 Hari untuk Tembak Balon Pengintai China

Pesawat CF-18 dan CP-140 Kanada ikut memantau saat objek memasuki wilayah udara Kanada.

Kemudian, objek tersebut ditembak jatuh oleh rudal AIM 9X yang ditembakkan oleh jet tempur F-22.

Menurut Ryder, misi tersebut dilakukan dalam koordinasi yang erat antara Amerika Serikat dan Kanada.

Presiden AS Joe Biden melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Joe Biden kemudian menginstruksikan awak udara AS untuk bekerja dengan Kanada untuk menurunkan objek di atas Kanada pada Sabtu (11/2/2023) malam.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, juga berbicara melalui telepon dengan Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand.

"Saat pihak berwenang Kanada melakukan operasi pemulihan untuk membantu negara kami mempelajari lebih lanjut tentang objek tersebut, Biro Investigasi Federal akan bekerja sama dengan Royal Canadian Mounted Police," kata juru bicara Pentagon.

Balon udara terbang di atas Montana, AS, diduga dikirim oleh China
Balon udara terbang di atas Montana, AS, diduga dikirim oleh China pada akhir Januari 2023. (Twitter Mike Glover)

Baca juga: Presiden AS Joe Biden: Balon Mata-mata China Bukan Pelanggaran Keamanan Besar

Objek Tak Dikenali

Objek asing tersebut tidak diketahui secara pasti.

"Benda itu 'berbentuk silinder' dan lebih kecil dari balon yang diduga milik China yang ditembak jatuh akhir pekan lalu," kata Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand pada Sabtu (11/2/2023) malam, dikutip dari CNN Internasional.

Benda itu terbang di ketinggian sekitar 40.000 kaki.

Objek itu telah memasuki wilayah udara Kanada secara tidak sah dan menimbulkan ancaman yang masuk akal bagi keselamatan penerbangan sipil.

Benda itu ditembak jatuh kira-kira 100 mil dari perbatasan Kanada-Amerika Serikat di atas wilayah Kanada di Yukon tengah.

Objek yang ditembak jatuh hari Sabtu menandai ketiga kalinya dalam satu minggu pesawat AS telah menembak jatuh sebuah objek di wilayah udara Amerika Utara.

Insiden itu terjadi setelah jatuhnya objek tak dikenal lainnya pada Jumat (3/2/2023) di atas Alaska, dan penembakan balon pengintai China yang dicurigai pada tanggal 4 Februari oleh jet tempur F-22 AS.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Balon Mata-mata China

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan