Gempa di Turki
Pemerintah Jepang Bantu Korban Gempa di Suriah dan Kirim Tim Medis ke Lokasi Gempa Turki
Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan bantuan darurat kemanusiaan untuk korban gempa di Suriah.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan bantuan darurat kemanusiaan untuk korban gempa di Suriah.
"Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk menyediakan barang-barang bantuan darurat, seperti selimut, alas tidur, lembaran plastik, tenda untuk Suriah melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai tanggapan atas kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi di bagian tenggara Turki," papar sumber Tribunnews.com, Sabtu (11/2/2023).
Baca juga: Bertahan Jaga Keluarga dari Perang, Suami di Suriah Ini Gagal Selamatkan Istri dan Anak dari Gempa
Selain itu pemerintah Jepang juga telah mengirimkan tim medisnya ke lokasi gempa di Turki.
Korban tewas di Turki dan Suriah akibat gempa kini mencapai 23.726 jiwa.
Data tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca.
Jumat (10/2/2023), atas permintaan Pemerintah Republik Türkiye, Pemerintah Jepang memutuskan untuk mengirimkan Tim Pakar Bantuan Bencana Jepang (JDR) dan Tim Medis ke Turki sebagai tanggapan atas kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi.
"Tim akan memberikan bantuan medis kepada para korban gempa."
"Jepang akan terus memberikan bantuan yang efektif sebanyak mungkin hingga pemulihan dan rekonstruksi Türki," tambah sumber Tribun.
Baca juga: Erdogan Disebut Batasi Interaksi Saat Bertemu Para Korban Gempa Turki
Data Korban Meninggal
Lebih dari 22.000 orang dilaporkan tewas akibat gempa Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023) lalu.
Rinciannya, 18.991 orang tewas di Turki.
Sementara itu, 3.377 orang tewas di Suriah.
Jumlah korban meninggal dunia yang terhitung pada Jumat (10/2/2023) saat ini melebihi jumlah korban gempa dahsyat tahun 1999 di Turki.
Namun petugas penyelamat memperkirakan jumlah korban jiwa berpotensi meningkat.
Petugas penyelamat saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban yang terjebak di dalam reruntuhan, dikutip dari Al Jazeera.
Setelah lebih dari 104 jam pasca gempa Turki dan Suriah, tim penyelamat menarik seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan.
Pekerja darurat Jerman dengan hati-hati mengangkat Zeynep Kahraman yang berusia 40 tahun dengan tandu melewati balok beton dan logam bengkok yang hancur di kota Kirikhan ke dalam ambulans.
"Sekarang saya percaya pada keajaiban," kata Steven Bayer, pemimpin tim Pencarian dan Penyelamatan Internasional di lokasi.
Baca juga: Tragedi Gempa Turki, Ahli Bedah Ortopedi: Ini yang Terburuk yang Pernah Saya Lihat
Distribusi Bantuan Gempa Turki Dinilai Lamban
Pemerintah Turki mendapat kritik dari korban gempa Turki yang dinilai lamban dalam pendistribusian bantuan.
Presiden Turki Recepp Tayyip Erdogan, mengatakan tanggapan otoritas Turki terhadap gempa besar di selatan negara itu tidak secepat yang diinginkan pemerintah.
Ia mengatakan pendistribusian terhambat karena kondisi medan pasca gempa yang sulit dilalui.
"Begitu banyak bangunan yang rusak sehingga sayangnya, kami tidak dapat mempercepat intervensi kami secepat yang kami inginkan," kata Erdogan pada Kamis (9/2/2023), saat berkunjung ke kota selatan Adiyaman yang terpukul paling parah.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Erdogan mengakui ada kekurangan dalam penanganan bencana oleh pemerintah.
Erdogan menambahkan, beberapa orang merampok pasar dan menargetkan bisnis setelah serangan itu.
Dia mengatakan keadaan darurat yang diumumkan di daerah yang paling parah akan memungkinkan pemerintah untuk segera menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Bantuan Berdatangan untuk Turki dan Suriah
Sementara itu, kendaraan dari provinsi dan kotamadya di seluruh Turki telah bergegas ke bagian selatan dan tenggara Turki untuk memberikan bantuan dan bantuan penyelamatan.
Di Adana, sebuah truk dari kota metropolitan Ankara terlihat mengangkut paket curah air kemasan pada hari Jumat (10/2/2023).
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan 14 truk yang membawa bantuan kemanusiaan menyeberang ke barat laut Suriah dari Turki.
"Konvoi ini membawa pemanas listrik, tenda, selimut, dan barang-barang lainnya untuk membantu orang-orang yang terlantar akibat bencana gempa ini," kata juru bicara Paul Dillon, dikutip dari ABC News.
Bantuan itu ditujukan untuk Idlib.
Suriah barat laut yang dikuasai oposisi adalah rumah bagi hampir dua juta pengungsi internal.
Gempa di Turki
Update Gempa Turki-Suriah, Wapres Turki Fuat Oktay Ungkap 49.589 Orang Tewas, 6.807 di Antaranya WNA |
---|
Gempa Suriah, Rusia Kirim 37 Ton Bantuan Kemanusiaan, Pesawat Mendarat di Pangkalan Udara Hmeymim |
---|
Prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 TNI AL Kirim Alat Medis Hingga Obat-obatan untuk Korban Gempa Turki |
---|
PBB Proyeksikan Kerusakan Akibat Gempa di Turki Senilai 100 Miliar Dolar AS |
---|
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani Kritik Lambatnya Bantuan untuk Korban Gempa Suriah |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.