Gempa di Turki
Rangkuman Hari ke-5 Gempa Bumi Turki dan Suriah, 21.000 Orang Tewas, 3.000 Bangunan Hancur
Lebih dari 21.000 orang tewas di Turki dan Suriah dan ribuan lainnya terluka saat upaya pencarian berlanjut di lima hari dalam cuaca dingin.
TRIBUNNEWS.COM - Upaya pencarian korban gempa Turki dan Suriah memasuki hari kelima, Jumat (10/2/2023).
Dilansir The Guardian, lebih dari 21.000 orang tewas di kedua negara.
Di bawah udara dingin, tim masih mencoba mencari para korban yang tertimpa reruntuhan.
Pejabat dan petugas medis mengatakan 17.674 orang telah meninggal di Turki dan 3.377 di Suriah, sehingga total yang dikonfirmasi menjadi 21.051 orang.
Berikut update lainnya seputar gempa Turki-Suriah.
- Turki mengatakan hampir 3.000 bangunan, termasuk rumah sakit umum, runtuh di 7 provinsi berbeda.
Sebuah masjid terkenal yang berasal dari abad ke-13 sebagian runtuh di provinsi Maltaya, di mana sebuah bangunan 14 lantai dengan 28 apartemen yang menampung 92 orang runtuh.
Baca juga: Pria 26 Tahun di Kahramanmaras Turki Diselamatkan setelah 96 Jam dari Reruntuhan Puing-puing
- Bank Dunia akan menyediakan $1,78 miliar kepada Turki.
Sementara itu, AS akan mengirimkan $85 juta bantuan untuk Turki dan Suriah.
Bantuan segera sebesar $780 juta akan ditawarkan melalui komponen tanggap darurat kontingen dari dua proyek yang ada di Turki.
Beberapa negara termasuk Prancis dan Jerman juga telah mengirimkan uang dan dukungan.
Yunani juga mengirimkan bantuan, meski dikenal memiliki perselisihan jangka panjang dengan Turki.
- Inggris memberikan dana tambahan sebesar £3 juta untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan dan bantuan darurat di Suriah, kata kementerian luar negeri pada hari Kamis.
- Setidaknya 28.044 orang telah dievakuasi dari Kahramanmaraş.
Kahramanmaraş merupakan salah satu provinsi Turki selatan yang paling parah terkena gempa.
Sebanyak 23.437 orang dievakuasi melalui udara dan 4.607 melalui jalan darat dan kereta api, kata badan manajemen bencana Turki.

Baca juga: Warga Afghanistan Padati Bandara setelah Dengar Kabar Turki Cari Relawan, Ternyata Hanya Rumor Palsu
- Badan penanggulangan bencana Turki, AHAD, mengatakan telah mencatat hampir 650 gempa susulan terjadi sejak dua gempa bumi besar – M 7,8 dan 7,6 – melanda Senin lalu.
Gempa susulan membuat upaya penyelamatan semakin sulit dan berbahaya saat tim darurat menyisir bangunan yang ringkih.
- Reuters melaporkan ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa ditempatkan di tenda-tenda yang didirikan di stadion dan pusat kota yang hancur.
Sementara itu, resor pantai Mediterania dan Aegean di luar zona gempa membuka kamar hotel untuk pengungsi.
- Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, sedang dalam perjalanan ke Suriah.
PBB akan mengirimkan kepala bantuannya, Martin Griffiths, ke Gaziantep di Turki serta Aleppo dan Damaskus di Suriah akhir pekan ini.
- WHO mengatakan hingga 23 juta orang secara keseluruhan dapat terkena dampak gempa dan menjanjikan bantuan jangka panjang.
Adhanom Ghebreyesus mengatakan 77 tim medis darurat nasional dan 13 internasional dikerahkan ke daerah yang terkena dampak.

Baca juga: Pengungsi Suriah Kehilangan 25 Anggota Keluarganya dalam Gempa Turki: Takdir Mengejar Kami
- Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah berbicara dengan Menteri Keuangan Turki, Mevlüt Çavuşoğlu, tentang bagaimana AS dapat memberikan bantuan di Turki dan Suriah.
Juru bicara departemen luar negeri AS, Ned Price, mengatakan AS akan terus menuntut akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Suriah.
Ia juga mendesak pemerintah Bashar al-Assad untuk segera mengizinkan bantuan melalui semua penyeberangan perbatasan.
- Badan kebudayaan PBB, Unesco, memperingatkan bahwa dua situs dalam daftar Warisan Dunia mengalami kerusakan dan beberapa lainnya mungkin juga terdampak.
Bangunan-bangunan itu adalah kota tua Aleppo, Suriah, dan benteng di kota Diyarbakir, Turki tenggara.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.